AWe – Dalmasri Tak Akan Membiarkan Demokrasi Mati di Bintan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Hanya beberapa saat menjelang masuknya jadwal pendaftaran bacalon di Pilkada 2020, jagad politik di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, geger, Rabu (2/9/2020).

Menyusul tersiarnya kabar Partai Hanura, merekomendasikan dukungan ke calon petahana. Meski awalnya, dukungan itu disebut-sebut untuk Alias Wello – Dalmasri Syam.

Meski hanya punya satu kursi di dewan. Namun, satu kursi itu menjadi kunci. Karena, membuat bacalon petahana punya 21 kursi dukungan.

Sementara, AWe – Dalmasri baru punya 4 kursi dukungan. Secara matematis rekomendasi itu membuat peluang bacalon Alias Wello – Dalmasri, tertutup.

Juga membuat bacalon AWe – Dalmasri, yang diusung Partai Nasdem seakan ditimpa kiamat kecil dan menjungkirbalikkan optimisme.

Dan, sekaligus membuat rencana pesta demokrasi di Kabupaten Bintan, mati sebelum lahir. Pesta demokrasi yang menjadi hak semua warga.

Akan tetapi, AWe dan Dalmasri bukan politisi kemarin sore, yang lahir kemarin sore. Keduanya lahir melalui proses panjang sejak era reformasi dimulai.

Keduanya tetap menyampaikan sikap optimis kepada semua tim, relawan, pendukung dan simpatisannya.

AWe – Dalmasri masih terus berjuang sampai tanggal 6 September 2020, sebagai batas akhir pendaftaran pasangan calon.

“Jangan biarkan demokrasi mati di Bintan,” kata AWe – Dalmasri melalui Ady Indra Pawennari, Liaison Officer (LO) bacalon AWe – Dalmasri kepada suarasiber.com, Kamis (3/9/2020).

Pesan singkat yang memastikan AWe – Dalmasri tetap istiqomah. Terbitnya rekomendasi Hanura untuk bacalon petahana, tidak membuat keduanya pesimis, apalagi berputus asa.

Agar, pesta demokrasi di Kabupaten Bintan tidak mati sebelum lahir, AWe – Dalmasri, terus berjuang dan menyebarkan optimisme. Demokrasi harus tetap hidup dan berkembang.

“InsyaAllah, AWe – Dalmasri akan hadir memperjuangkan hidupnya demokrasi di Bintan,” ujar Ady. (mat)

Loading...