Antara Pilkada Bintan 2020 dan Hang Jebat: Kau Kira Aku Kalah, Itu Baru Siasatku yang Pertama…

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Jalan terjal dan panjang harus dilalui pasangan Alias Wello – Dalmasri Syam (ADA), untuk bisa maju ke Pilkada Bintan 2020.

Alias Wello yang merupakan Ketua Ormas Nasdem Provinsi Kepri dan menjadi deklarator lahirnya Partai Nasdem di Provinsi Kepri harus berjuang hingga Agustus 2020.

Untuk mendapatkan persetujuan dari DPP Partai Nasdem.

Pria low profile yang melejitkan Kabupaten Lingga ke tingkat nasional ini dan membuat Wapres Jusuf Kalla datang berkunjung ke Daik, akhirnya mendapatkan dukungan 4 kursi dari Partai Nasdem Bintan.

Butuh 1 kursi lagi, agar bisa maju menjadi kontestan di Pilkada Bintan. Hanya 1 kursi lagi dan itu sudah dikantungi Dalmasri Syam sejak beberapa bulan yang lalu dari Partai Hanura.

Syarat minimal 20 persen suara atau setara 5 kursi di DPRD Bintan, seakan sudah selesai.

Akan tetapi bayangan persetujuan 1 kursi dari DPP Partai Hanura itu, ternyata melayang jauh ke pasangan sebelah.

Nyaris semua pemerhati Pilkada Bintan 2020, melihat dunia seakan sudah kiamat bagi pasangan AWe – Dalmasri. Empat kursi yang dimiliki dari Nasdem, jelas tidak cukup.

Seperti di balapan MotoGP, pasangan ini disalib lawan satu putaran menjelang garis finish.

Harapan seakan sudah pupus. Karena, semua parpol yang punya keterwakilan di dewan sudah diborong pasangan sebelah.

Namun, AWe dan Dalmasri bukan politikus kemarin sore. Bukan politikus instan yang lahir tiba-tiba dengan penuh fasilitas.

Keduanya lahir dari proses panjang selama berpuluh tahun. Jatuh bangun sudah dilalui dan dirasai oleh keduanya.

Di saat semua asa sudah patah dan waktu pun sudah sangat sempit, dari Jakarta AWe – Dalmasri mengirim pesan pendek.

“AWe – Dalmasri tidak akan membiarkan demokrasi mati sebelum lahir.”

Singkat tapi bermakna sangat dalam. Bahwa, keduanya akan terus berjuang demi hak demokrasi warga Bintan.

Bahwa  keduanya masih tidak mau menyerah walau balapan hanya tinggal di 1 tikungan terakhir.

Seperti halnya duel Dovizioso vs Marc Marquez di Austria MotoGP 2019, Marquez yang memimpin di sepanjang putaran terakhir disalip oleh Dovizioso di tikungan terakhir. Dan, kalah.

Kisah itu pun seperti ucapan Hang Jebat di Hikayat Hang Tuah, saat dia jatuh tersungkur dan dikira sudah kalah. Lawannya pun sudah tenggelam dalam euforia kemenangan.

Tapi Hang Jebat bangkit kembali dan berkata, “Kau kira aku kalah. Itu baru siasatku yang pertama.” Dan, Hang Jebat pun bangkit lagi untuk kemudian mengalahkan lawannya.

Ucapan itu terdengar nyaring saat dibunyikan kembali oleh AWe. (sigit rachmat) 

Loading...