Ikan Membusuk Dimulai dari Kepalanya

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Sebuah cuitan dari Prof Mahfud MD, Sabtu (8/8/2020), terasa sangat menggelitik benak di kepala.

Sekilas tidak ada yang istimewa dari cuitan di akun Twitter resmi miliknya @mohmahfudmd, itu. Seperti yang tertera di bawah ini:

“Krn demokrasi maka orng bebas mencari info, menilai, dan bersuara shg kita hrs transparan, sulit utk me-nutup”i. Pun krn demokrasi orang bebas membuat kesepakatan a-n demokrasi prosedural utk korupsi shg korupsi semakin bnyk. Bernegara memang perlu basis moral dan tuntunan agama.”

Korupsi memang tengah merajalela nyaris di semua lini di negeri ini. Sejuta aturan pun dibuat seakan tak berguna.

Cuitan Mahfud mengingatkan sebuah perbincangan ringan dengan Alias Wello, Bupati Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.

Pria sederhana yang biasa disapa AWe itu, dikenal pantang menerima upeti dari stafnya. Apalagi, mengemis upeti.

Baginya, menerima upeti sama saja mengajarkan stafnya untuk melakukan korupsi.

Karena, tidak mungkin staf memberikan upeti dari gajinya. Dari hasil keringatnya.

“Kalau aku ambik atau mau terime upeti dari pegawai, same je aku ngajar diorang (mereka, red) jadi koruptor,” tegasnya.

Bagi AWe, menerima upeti sangat tidak patut dilakukan. Apalagi, meminta-minta upeti. Sebuah perilaku yang melanggar nilai moralitas.

Mirip seperti cuitan Prof Mahfud MD di atas, yang menyadarkan ingatan, bahwa moral adalah bagian terpenting dalam bernegara.

Dan, harus diterapkan. Bukan cuma untuk pemanis saat pidato. Bukan hanya dalam bentuk busana, agar terlihat agamis dan bermoral.

Idiom berbahasa Inggris, juga mengingatkan hal itu, “don’t judge a book by its cover.”

Jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya saja. Moral tidak cukup hanya dengan mengubah busana.

Ribuan tahun sebelum Prof Mahfud MD mencuit soal moral, Marcus Tullius Cicero, negarawan, filsuf, ahli politik dan hukum yang hidup di Romawi antara tahun 106 – 43 SM, sudah mengingatkan hal itu.

Peringatan yang disampaikan dalam bentuk kiasan, “Ikan Membusuk Mulai dari Kepalanya.”

Dengan tegas Cicero, menyebutkan bahwa sebuah kebusukan dimulai dari pemimpin!

Hanya ada satu jalan agar tidak semua bagian ikan membusuk. Potong dan buang kepalanya ke tempat sampah.

Sejarah kemudian membuktikan ucapan Cicero, salah satu sebab penting kehancuran Kekaisaran Romawi, adalah penyalahgunaan kekuasaan oleh para pemimpinnya. Karena moralnya. (sigit rachmat) 

Loading...