Dalmasri Syam, Sang Pencetus Nama Kabupaten Bintan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Dalmasri Syam, yang kini menjabat Wakil Bupati Kabupaten Bintan 2016 – 2021, akan kembali maju ke Pilkada Bintan, 9 Desember 2020. Kali ini, Bang Dal, sapaan akrabnya, akan maju bersama teman lamanya, Alias Wello.

Tentu ada banyak alasan, kenapa pria sederhana yang rendah hati dan ramah ini, maju bersama Alias Wello. Tulisan ini tidak membahas soal itu.

Jauh sebelum menjabat sebagai Wabup Bintan, suami dari Hj Erdawati SPd ini sudah matang berkecimpung memimpin dan berorganisasi. Yang dilaluinya secara bertahap dan penuh perjuangan.

Kebetulan, saya kenal dia sejak masih menjabat Direktur Opsnal Perusda (kini BUMD) Kabupaten Kepri tahun 2000. Bang Dal, saat itu juga menjabat Ketua KNPI Kabupaten Kepri.

Sebagai wartawan harian Sijori Pos (kini Batam Pos), saya harus berinteraksi dengan dengan banyak tokoh. Termasuk dengan Dalmasri Syam.

Bukan Tipe Pejabat Sok Penting

Selain karena peran sentralnya di organisasi kepemudaan dan Perusda, dia juga tak termasuk pejabat yang merasa sok penting atau sulit dijumpai.

Pada tahun 2000, setiap wawancara harus dilalukan dengan tatap muka. Beda di zaman now yang bisa dilakukan melalui telepon, sms, WhatsApp, video call atau email.

Menunggu bertemu narasumber antara 2 jam hingga 3 jam adalah hal biasa. Hanya untuk wawancara 10 menit.

Juga terbiasa, setelah menunggu hingga berjam-jam, narasumbernya menghilang melalui pintu belakang he he he…

Hal itu tidak berlaku bagi Dalmasri Syam, begitu didatangi untuk wawancara, dia langsung menyediakan waktu. Segala pekerjaannya akan ditinggalkannya untuk menerima wawancara. Respek.

Sejak wawancara pertama di kantor Perusda Kabupaten Kepri di Jalan Pasar Ikan, Tanjungpinang, kami sering berinteraksi. Apalagi karirnya semakin melejit.

Sebagai Ketua Golkar Kabupaten Kepri tahun 2002 – 2004, Ketua Golkar Kabupaten Bintan 2004 – 2009, Ketua DPRD Kabupaten Bintan 2004 – 2009.

Jabatan Ketua DPRD Kabupaten Bintan selalu diraih Golkar sejak masa Dalmasri Syam dan dipertahankan hingga saat Golkar dipimpin Lamen Sarihi.

Karena, selalu jadi pemenang Pileg, hingga akhirnya terpental setelah dikalahkan Demokrat di Pileg lalu.

Rezeki Lebih Gaya Tak Berubah

Karir Dalmasri, yang dilahirkan 7 Agustus 1962, kemudian berlanjut menjadi anggota DPRD Provinsi Kepri 2009 – 2014. Dan, Wakil Bupati Bintan 2016 – 2021.

Meski karirnya terus melejit dan ruangan kantornya semakin sejuk serta wangi, namun Dalmasri Syam tetaplah Dalmasri Syam. Dia tidak pernah berubah.

Meski sudah punya rezeki lebih, gaya hidupnya tidak berubah. Dia tetap sebagai pria sederhana yang rendah hati dan tetap ramah. Yang tak segan duduk di mana saja dan dengan semua kalangan.

Terlepas dari sikapnya yang humble, hal yang membuat respek dan berkesan, adalah sikapnya yang mau menerima pendapat orang lain. Mau dikritik. Mau menerima saran.

“O.. Begitu ya. Iyalah, Abang pikirkan dulu, ya,” adalah kalimat yang acap disebutnya saat menerima masukan.

Seringnya berinteraksi untuk kepentingan wawancara, membuat kami menjadi terbiasa berdiskusi tentang segala hal.

Termasuk tentang segala seluk beluk pemerintahan. Salah satunya tentang penamaan kabupaten otonom baru, hasil pemekaran Kabupaten Kepri.

Nama Kepulauan Riau, tak bisa digunakan karena sudah menjadi nama provinsi baru, Provinsi Kepri. Soal nama itu menjadi bahan perdebatan panjang banyak kalangan. Termasuk di DPRD.

Hingga di suatu hari yang saya lupa tanggalnya, Dalmasri Syam menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bintan 2004, mengajak saya minum kopi

Di Bawah Pohon Ketapang

Saya masih menjadi wartawan Batam Pos, sekaligus kepala perwakilan di Tanjungpinang. Saat itu, teknologi ponsel mulai berkembang.

Jadi, kami bisa teleponan membuat janji jumpa. Kami pun sepakat ngopi di bawah pohon ketapang di kedai kopi di belakang Hotel Sadaap (kini Manabu). Hanya berdua.

Masalah penamaan untuk pengganti nama Kabupaten Kepri, menjadi topik diskusi kami saat itu. Sejumlah calon nama bermunculan dari mulut kami berdua.

Tapi setiap muncul sebuah nama, kami langsung berbantahan sendiri ha ha ha… Terasa tidak pas. Jadi berbantahan terus.

Hingga akhirnya, nama Bintan tercetus dari mulut Dalmasri Syam. Kali ini, saya tidak membantah. Terdiam sambil berpikir cepat.

Dan, hanya dalam hitungan menit, saya sependapat dengan nama yang tercetus dari mulut Dalmasri itu, Bintan!

Ada banyak alasan yang kami diskusikan hingga sependapat nama Bintan yang dipilih. Nama itu kemudian dibawa Dalmasri ke DPRD, kemudian dibahas dengan hak inisiatif dewan.

Setelah melalui proses sesuai aturan, akhirnya ditetapkan sebagai nama kabupaten otonom baru yang menjadi induk dari semua kabupaten dan kota di Provinsi Kepri, Kabupaten Bintan.

Saya tidak pernah bisa lupa momentum itu. Momentum saat Dalmasri Syam, mencetuskan nama Kabupaten Bintan.

Nama yang kekal hingga sekarang. Saat Dalmasri Syam menjadi anggota DPRD Provinsi Kepri dan saya bergeser menjadi wartawan Tanjungpinang Pos, kami masih tetap menjalin komunikasi.

Penggemar Kopi O

Membuat janji ngopi. Kebetulan kami sama-sama penyuka kopi. Kopi O. Juga sama-sama ahli isap.

Walau sudah jadi pejabat tinggi di daerah, Dalmasri tidak pernah mengubah gaya hidupnya. Tidak pernah dia mengajak mengopi di tempat eksklusif atau elit.

“Serah awak aje Git, di mane kite ngopi,” sebutnya.

Dari era wawancara harus dengan bertemu muka, dengan teleponan, SMS-an, BBM-an hingga cuma pakai WhatsApp seperti sekarang, kami tetap berkomunikasi.

Sebagai wartawan yang aktif menulis sejak tahun 2000 sampai 2020 sekarang, sudah sangat terbiasa melihat gaya hidup seseorang berubah.

Perubahan yang seiring dengan naiknya kedudukan, jabatan, pangkat dan bertambahnya rezeki.

Nada suara pun menjadi lebih tinggi, dagu sedikit naik, itu soal biasa dan wajar.

Toh semua sikap itu akan berubah lagi. Setelah segala kedudukan, pangkat dan jabatan hilang karena pensiun, digantikan atau karena sebab lain. Itu juga soal biasa dan alami.

Yang tak biasa atau langka, adalah seseorang tetap tidak berubah sejak saat bukan siapa-siapa hingga menjadi orang penting. Salah seorang yang langka itu, adalah Dalmasri Syam.

Dan, dia akan bergandengan dengan orang yang tipenya nyaris sangat sama persis, Alias Wello. (sigit rachmat) 

Loading...