Nasib Jalan Lintas Timur Bintan, Cuma 12 Km tapi Sudah 5 Tahun Tak Siap-siap

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Jalan Lintas Timur, yang merupakan lanjutan dari Jalan Lintas Barat dari simpang empat Batu 16 ke arah Kijang, Bintan Timur, pengerjaannya sudah masuk tahun kelima.

Meski sudah tahun kelima, namun jalan yang panjangnya cuma sekitar 12 Km (Jalan Lintas Barat sekitar 60 Km dengan 5 jembatan) itu hingga kini tak kunjung selesai. Apalagi, dilalui.

Padahal, APBD Kabupaten Bintan tahun 2019 berjumlah hingga sekitar Rp1,3 triliun!

Jauh lebih besar dibanding APBD Kabupaten Bintan saat pembangunan Jalan Lintas Barat yang panjangnya sekitar 60 Km, dilaksanakan.

Mengingat badai virus corona (Covid-19) yang melanda dunia dan Indonesia, diprediksi pembangunan Jalan Lintas Timur itu tidak selesai di tahun angaran 2020 ini.

Pasalnya, nyaris setengah anggaran kegiatan pembangunan di seluruh daerah di Tanah Air, dipangkas hingga sekitar 40-an persen.

Begitu juga di Kabupaten Bintan dan semua kabupaten kota lainnya di Provinsi Kepri.

Padahal, berdasarkan Imunformasi yang diperoleh redaksi suarasiber.com, untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Lintas Timur itu hingga layak dilalui, diperlukan anggaran hingga sekitar Rp50 miliar lagi.

Bersama seorang teman yang tahu tentang pembangunan jalan, redaksi mencoba melalui jalan itu dari arah Batu 18 arah Kijang, beberapa hari lalu.

Jalan itu memang masih memerlukan dana besar untuk menyelesaikannya. Termasuk, untuk pembangunan drainase yang standar dan modern.

“Informasi dari kawan di dinas, jalan ini sudah sekitar 80 persen selesai. Tak banyak lagi tapi ya beginilah nasibnya,” kata Anto warga Bintan, yang bersama redaksi menelusuri jalan itu.

Jika dilihat dari simpang batu 16 ke arah timur, akan terlihat jalan aspal dua jalur yang beraspal lurus.

Namun, jika dilintasi akan diketahui panjang jalan yang diaspal hanya beberapa ratus meter.

Setelah itu jalannya masih tanah dan menanjak cukup tinggi, yang kemudian menurun tajam.

Kalau menggunakan sepeda motor masih aman dilalui. Namun, jika menggunakan kendaraan roda empat standar agak riskan. Apalagi jika badan jalan basah karena hujan.

Sebab, bekas aliran air hujan membentuk banyak saluran alami di badan jalan.

“Semoga saja jalan ini bisa selesai tahun 2021 nanti. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar Anto, sembari menambahkan salah satu kendala pembangunan jalan ini adalah soal ganti rugi. (mat)

Loading...