WNA dari Singapura Positif Covid-19 di Batam, Ini Rekam Jejaknya

Loading...

BATAM (suarasiber) – Pasien Covid-19 di Batam, Kepri bertambah 2 orang, Senin (4/5/2020). Seorang di antaranya perempuan dan seorang lagi Warga Negara Asing (WNA).

WNA ini masuk dari Singapura dan tergabung di jemaah tablik Kota Batam. Rekam jejak keduanya, adalah sebagai berikut:

1. Seorang perempuan berinisial “Nn. GM” usia 36 Tahun, Guru, beralamat di Kawasan Perumahan Batam Centre Kecamatan  Batam Kota, merupakan kasus baru positif Covid-29 No. 31 Kota Batam.

Pasien ini ditenggarai close contact dengan kasus terkonfirmasi positif No. 18 Kota Batam, yang merupakan temannya dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Yang bersangkutan menyatakan pernah mendampingi temannya tersebut pada saat di rawat salah satu RS swasta di Kawasan Batam Centre, tanggal 20 – 22 Maret 2020.

Dan, setelah itu tidak pernah contak fisik lagi kecuali hanya melalui telepon seluler. Sesuai dengan hasil tracing terhadap kasus No. 18 kepada yang bersangkutan dilakukan RDT, yang pertama tanggal 17 April 2020 dengan hasil reaktif.

Kemudian, tanggal 27 April 2020 dilakukan kembali RDT dengan hasil juga reaktif. Selanjutnya, 30 April 2020 dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui, 3 Mei 2020 dengan terkonfirmasi positif.

Sejauh ini kondisi yang bersangkutan cukup stabil. Dan, tidak pernah merasakan adanya gangguan kesehatan yang berarti. Kini, dia sedang proses persiapan untuk dilakukan perawatan isolasi di rumah sakit rujukan RSUD Embung Fatimah Kota Batam. 

Jemaah Tablig dari Singapura

2. Seorang laki-laki berinisial Tn. SAA usia 56 tahun, jemaah tablig Warga Negara Asing (WNA), alamat sementara di salah satu masjid di Kawasan Sei Harapan Sekupang, Kota Batam.

Merupakan kasus baru No. 32 Kota Batam dan yang bersangkutan tiba di Batam (Pelabuhan Batam Centre), 2 Maret  2020 menggunakan kapal laut dari Singapura.

Selanjutnya tinggal dan menetap bersama jemaah tablig lainnya di salah satu masjid di Kawasan Sei Harapan, Sekupang, Kota Batam.

Kemudian pada tanggal 12 April 2020 yang bersangkutan dirawat di salah satu RS swasta di kawasan Lubuk Baja, Batam.  Sehubungan dengan gangguan infeksi pada kaki kanannya, akibat penyakit gula yang dideritanya.

Setelah dilakukan tindakan debridement  dan perawatan diperbolehkan pulang, 15 April 2020. Namun, sebelumnya terlebih dahulu telah dilakukan RDT dengan hasil  nonreaktif.

Kemudian, 29 April 2020 yang bersangkutan dibawa ke UGD RSUD Embung Fatimah Batam sehubungan dengan kondisi badannya yang lemah. Karena sejak beberapa hari sebelumnya tidak mau makan.

Bahkan obat-obatan yang diberikan dari RS tempat dirawat sebelumnyapun, tidak diminum. Hasil pemeriksaan laboratorium  kadar gula darahnya ternyata tidak terkontrol.

Selanjutnya yang bersangkutan dirawat di bangsal biasa untuk pasien penyakit dalam. Dan, dilakukan RDT dengan hasil reaktif.

Berdasarkan hasil RDT tersebut, 30 April 2020 perawatan yang bersangkutan dipindahkan ke ruang isolasi Tun Sundari. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan swab tenggorokan yang hasilnya diketahui, 3 Mei 2020 dengan terkonfirmasi positif.

Saat ini, tim survelans sedang terus  melakukan proses contact tracing terhadap semua orang yang ditenggarai berkontak dengan kasus tersebut.

“Dan, pada kesempatan ini perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Batam, untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah.

Menjaga jarak, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap dirumah saja. Jika terpaksa harus keluar rumah gunakan masker dan selalu menjaga kesehatan.

Makan makanan seimbang dan berolahraga secara teratur serta istirahat yang cukup,” kata Ketua Gugus Tugas Covid-19 Batam, HM Rudi. (mat)

Loading...