Peduli COVID-19, Kemenkumham Salurkan Paket Sembako serta APD untuk Warga Jatim dan Sumsel

Loading...

JAKARTA (suarasiber) – Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, kembali memberikan paket bantuan sosial. Untuk meringankan beban masyarakat akibat pandemi COVID-19.

Paket bantuan kali ini dialokasikan untuk masyarakat Jawa Timur dan Sumatra Selatan. Bantuan diserahkan secara simbolik oleh Yasonna dalam sesi teleconference bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Asisten III Pemprov Sumsel, Prof. Edward Juliarta, Rabu (6/5/2020).

Paket bantuan sosial yang diserahkan kali ini berupa masing-masing 1.000 paket sembako untuk wilayah Jawa Timur dan Sumatra Selatan.

Khusus untuk Jawa Timur, paket bantuan masih ditambah dengan 300 kilogram telur hasil produksi warga binaan Lapas Tuban, 1.000 lembar masker produksi Lapas Perempuan Malang, serta 100 liter disinfektan, 100 liter sabun cuci tangan, dan 100 liter hand sanitizer hasil produksi warga binan Lapas Kelas 1 Malang.

Yasonna menyebut paket bantuan ini merupakan partisipasi dan bentuk uluran tangan jajaran Kemenkumham, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak COVID-19.

“Kita ketahui bahwa COVID-19 ini tidak hanya punya dampak kesehatan, tetapi juga yang sangat parah adalah dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

Mungkin bantuan yang kami berikan tidaklah banyak, tetapi inilah bentuk partisipasi kami meringankan beban sesama anak bangsa di tengah kondisi sulit ini,” ujar Yasonna, sebagaimana disampaikan Irjen Kemenkumham, Irjen Pol Andap Budhi Revianto kepada suarasiber.com.

Ditambahkannya, Kementerian Hukum dan HAM bukan kali ini saja menyerahkan paket bantuan sosial.

Gotong Royong

Sebelumnya, Yasonna juga telah membagikan paket sembako dan alat kesehatan untuk masyarakat di Gunung Sindur (Bogor), Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Bekasi, dan provinsi Jawa Tengah.

Selain itu ada juga bantuan berupa alat kesehatan yang diserahkan ke RS Wisma Atlet dan fasilitas kesehatan lain di sekitar Bodetabek.

“Bantuan sosial ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo, agar jajaran pemerintahan mengerahkan segala upaya untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Seperti kita ketahui, pemerintah saat ini terus bekerja keras memberi bantuan, termasuk lewat berbagai bantuan jaring pengaman sosial hingga kartu pra-kerja,” kata Yasonna.

“Dalam kondisi saat ini, sangat diperlukan gotong-royong kita semua. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dengan seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bersama masyarakat, pada gilirannya kita akan bersama-sama bisa melewati krisis ini.

Selain itu, tentu saja berbagai protap kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan harus tetap dilakukan,” ucap lelaki berusia 66 tahun asal Nias ini.

Khofifah Tiap Hari Salurkan Bantuan

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyebut paket bantuan dari Kemenkumham merupakan bagian dari sinergitas jajaran pemerintahan. Untuk meringankan beban masyarakat.

“Kami menyampaikan terimakasih, Pak Menteri. Ini semua akan menjadi bagian sinergitas luar biasa. Seluruh bantuan ini akan kami unggah di website pemprov, demikian juga peruntukannya,” kata Khofifah.

“Sekali lagi, kami sampaikan terimakasih atas dukungan dari Pak Menteri yang memperhatikan, mengingat, dan memberikan sapaan kesejahteraan bagi warga yang terdampak di Jawa Timur.

Saat ini kami setiap harinya mengirim sembako yang merupakan bantuan dari berbagai kalangan. Termasuk kali ini dari Kementerian Hukum dan HAM,” tuturnya.

Khofifah juga tak lupa menyampaikan apresiasi terhadap paket bantuan yang merupakan produksi warga binaan dari sejumlah lapas di wilayah Jawa Timur.

“Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur menyampaikan bahwa ada juga telur produksi peternakan warga binaan di Tuban, ada juga bantuan untuk hidroponik di Surabaya. Kemudian produksi sayur-sayuran di wilayah Malang,” ucap Khofifah.

“Kami sampaikan terimakasih bahwa dalam proses asimilasi ini mereka bisa melakukan sesuatu yang positif. Apalagi selama menjadi warga binaan, mereka juga mendapat bimbingan keterampilan.

Untuk bisa meningkatkan produktivitas mereka, seperti bertani atau beternak. Insya Allah itu akan memberikan harapan bagi mereka saat kembali ke masyarakat,” katanya. (mat) 

Loading...