Tidak Ada Physical Distancing di Kapal Feri Batam – Tanjungpinang
TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pembatasan jarak fisik (physical distancing) yang dianjurkan pemerintah dianggap sepi di kapal feri Batam – Tanjungpinang. Baik di pengaturan tempat duduk di dalam kapal dan juga di saat antrean turun.
“Tidak ada Bang (jarak tempat duduk). Padahal, kapal tidak penuh,” kata Suaib, warga Kota Tanjungpinang menjawab suarasiber.com, Jumat (10/4/2020).
Dia tahu persis kondisi itu karena ikut di dalam kapal feri tersebut dari Batam ke Tanjungpinang.
“Waktu mau turun kapal juga masih berdesak-desakan. Tak ada arahan untuk menjaga jarak minimal 1,5 meter. Seperti yang dianjurkan pemerintah. Seram,” tukasnya.
Pembatasan jarak juga tidak berlaku di pasar di Ibu Kota Tanjungpinang. Hingga, Jumat (10/4/2020), di pasar tradisional yang ada pengunjung juga masih berdesakan.
Kontradiktif
Fakta itu menjadi kontradiktif dengan kebijakan menutup meja kursi di kedai kopi, rumah makan dan tempat makan minum lainnya di kota ini.
Di satu sisi diketatkan, di sisi lain seperti dibiarkan dan tanpa kontrol. Fakta ini menjadi jawaban, jumlah pengidap virus corona di Kota Tanjungpinang sama dengan jumlah di Batam.
“Padahal, jumlah penduduk Batam di atas 1 juta orang. Dan, penduduk Tanjungpinang di bawah 200 ribu orang. Kenapa jumlah pengidap covid-19 di Batam dan Tanjungpinang sama?
Jawabannya, karena lalulintas manusia dari dan ke Tanjungpinang bebas tanpa physical distancing,” tukas Zainal, aktivis pemuda di Tanjungpinang.
Terkait fakta dan kontradiktif itu, Zainal minta kebijakan penanganan wabah corona di Kota Tanjungpinang, lebih dipertegas dan diperjelas.
“Bahaya kalau seperti ini terus. Yang di dalam kota diketatkan. Tapi yang masuk ke Tanjungpinang dengan transportasi laut seperti bebas sama sekali. Segeralah Pemko dan dewan kota merumuskan lagi kebijakan yang lebih jelas,” ujar Zainal.
WHO sendiri menginginkan penggunaan istilah physical distancing lebih dikedepankan. Selain itu, mengacu dalam bahasa Indonesia, physical distancing dapat diartikan sebagai pembatasan fisik, dengan padanan kata jaga jarak fisik. (mat)
