Memalukan! Foto Beras Bantuan Ditempel Stiker Wajah Bupati

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Di tengah pandemi virus corona (covid-19), trending unik tentang ulah kepala daerah sempat menjadi puncak topik. Sang kepala daerah ini menempeli segala barang dengan wajahnya. Seperti beras bantuan dan lain-lain.

Tagarnya adalah Bupati Klaten Memalukan atau #BupatiKlatenMemalukan dan sempat menjadi puncak trending topik dari Senin (27/4/2020) hingga, Selasa (28/4/2020) dini hari.

Redaksi suarasiber.com melihat puluhan ribu netizen tak mengecam ulah sang kepala daerah. Tapi juga mengunggah beragam jenis barang yang ditempeli wajah bupati.

Begitu banyaknya hingga seorang netizen dengan akun @nopal_ mencuit dengan jenaka. “Saranku wes mending rasah maju dadi bupati, fokus o dadi model wae. #BupatiKlatenMemalukan.”

Nopal pun mengunggah foto seseorang layaknya model dan disertai dengan berbagai barang bertempel stiker wajah bupati. Ada beras bantuan berstiker wajah bupati.

Ada buku pelajaran sekolah juga berstiker wajah bupati, kantong keresek, tas jinjing, hand sanitizer dan lain-lain.

Sementara akun @sayasukamalas, mengatakan di cuitannya, “Masih banyak petinggi2 yang modelnya kayak ibu Bupati Klaten ini, cuma belum terekspos aja🙃.”

Bahwa memang benar masih banyak kepala daerah di Indonesia, yang berulah seperti Bupati Klaten, dibenarkan akun @Rzlhmd.

“mengapa iklim politik Kabupaten Klaten separah ini? ini ada rangkuman fakta yg sy kumpulkan dlm kerangka proposal skripsi sy, smg bermanfaat sbg edukasi politik. politik bukan cm 1 org sj, ada sistem yg trbentuk sedemikiannya shg mdh dieksploitasi.”

Bupati Klaten Sri Mulyani kepada detik.com, mengatakan ada kesalahan saat penempelan di lapangan. Dia menyebut kesalahan itu terjadi karena bantuan dari Kemensos jumlahnya tidak sebanyak pengadaan dari Pemkab Klaten.

Soal kesalahan di lapangan mungkin menjadi alasan terbaik. Yang jelas seorang netizen melalui akun @mahasiswaYUJIEM, mengunggah foto beras bantuan berstiker wajah bupati.

Dia menyertai unggahan fotonya dengan cuitan, “Masih lagi dengan beras yang diproduksi oleh ATP (Agro Techno Park) Klaten yang mana aadalah program kerja sama dengan BATAN. Apakah pantas hasil dari panen dibranding seorang Bupati? Apakah ini bisa disebut korupsi atau kolusi?” (mat)

Loading...