Ketegasan Aparatur Jadi Kunci Memerangi “The Silent Killer”

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Banyaknya jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) dan longgarnya physical distancing dinilai mengkhawatirkan. Aparatur terkait diminta lebih tegas. Agar, the silent killer (virus corona) bisa dimusnahkan.

Dr Edy Rustandi, menyampaikan hal itu kepada suarasiber.com, Senin (13/4/2020). Menyusul semakin banyaknya orang jumlah OTG, orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan.

Sementara, disiplin masyarakat untuk menerapkan physical distancing masih lemah. Khususnya di kapal feri dan pasar tradisional.

Jika dibiarkan, dikhawatirkan akan semakin sulit memutus rantai penyebaran virus corona. Meski, di sisi lain dilakukan pengetatan seperti di kedai kopi, rumah makan, warung nasi dan lainnya.

“Semestinya yang diketatkan adalah di sarana transportasi dan sarana publik lainnya. Termasuk pasar. Tapi, faktanya di Tanjungpinang malah terbalik. Ini kan bahaya,” ujar Edy Rustandi.

Karenanya, Edy menilai kebijakan yang sifatnya imbauan tidak efektif. Untuk mendisiplinkan masyarakat tidak bisa pakai imbauan. Harus dengan tindakan tegas.

Aparatur yang punya kewenangan di pelabuhan harus tegaskan penerapan physical distancing. Apalagi, sudah ada Maklumat Kapolri dan edaran dari pemerintah.

“Kalau perlu, jika tak ada pembatasan jarak kursi penumpang di kapal feri, jangan kasih izin berlayar,” tegas Edy.

Begitu juga dengan di pasar-pasar, aparatur Pemko Tanjungpinang harus terjun mengingatkan masyarakat.

“Disiplin jadi kunci untuk memutus rantai penyebaran virus. Dan, disiplin memang harua dipaksakan. Tak bisa hanya imbauan,” tukasnya. (mat)

Loading...