Bikin Usaha Mikro dan Kecil Mati, Bobby Jayanto Minta Kebijakan Wako Tanjungpinang Ditinjau

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Banyaknya jeritan masyarakat yang berpenghasilan harian, terkait kebijakan Wako Tanjungpinang direspon Bobby Jayanto, anggota DPRD Kepri. Bobby minta kebijakan menutup meja dan kursi di kedai kopi dicabut.

“Kecuali, Pemko sudah siap memberikan bantuan sebagai ganti anjloknya ekonomi mereka,” kata Bobby Jayanto kepada suarasiber.com, Minggu (12/4/2020).

Ditambahkannya, “Ini menyangkut nasib orang kecil yang menjual makanan dan bekerja di kedai kopi atau cafe dan rumah makan.”

Selain itu sesuai dengan imbauan dari pusat, bahwa yang dilakukan adalah social dan physical distancing. Artinya satu meja yang biasa 4 kursi menjadi 2 kursi serta menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun.

Dan, penjual tamu harus pakai masker serta menyediakan tempat cuci tangan.

“Perlu ditinjau lagi imbauan Wako itu. Karena, banyak keluhan dari pelaku usaha mikro kecil. Juga dari pelaku usaha kuliner yang ekonominya anjlok.

Karena, omzetnya turun drastis. Sekarang, mereka mau makan apa? Mereka bukan pegawai yang bergaji bulanan,” jelas Bobby.

Menurut Bobby, tidak masalah usaha kuliner, kedai kopi, rumah tetap buka.

Asalkan, dibatasi tempat duduknya dan dilengkapi dengan sarana pencuci tangan dengan sabun serta air yang mengalir atau dialirkan. Dan, tetap wajib mengenakan masker.

“Ingat, waspada tetap wajib. Tapi, jangan panik,” tukasnya.

Diingatkan Bobby, bahwa tanpa penutupan tempat usaha-usaha mikro dan kecil itu, ekonomi di Kota Tanjungpinang sudah sangat lesu.

Ekonomi di Ibu Kota Provinsi Kepri selama ini hidup karena sektor usaha mikro dan kecil. Karena, nyaris tidak ada kebijakan yang mendorong iklim ekonomi di Tanjungpinang.

“Agar ekonomi Tanjungpinang tidak semakin mati suri. Dan, menjelang masuknya bulan puasa, alangkah bijaknya jika kebijakan Wako Tanjungpinang itu ditinjau lagi,” imbuh Bobby. (mat)

Loading...