Wabah Virus Corona Bikin Sense of Crisis Wabup Bintan Dalmasri Mencuat

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Wakil Bupati Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menampilkan gestur sense of crisis (kepekaan menghadapi krisis). Sekaligus, membuktikan pemerintah ada saat warganya menghadapi krisis.

Krisis yang melanda industri pariwisata di Pulau Bintan, pascawabah virus corona di Cina. Wabah yang menimbulkan badai di banyak belahan dunia. Termasuk, Indonesia, Kepri dan Bintan.

Khusus bagi Bintan, dampaknya langsung terasa dengan dirumahkannya ratusan karyawan harian atau daily worker di sejumlah hotel dan resort.

Karena, tingkat hunian di hotel dan resort menyusut drastis. Bahkan susutnya hingga sekitar 95 persen. Itu baru dampak jangka pendek.

Dampak jangka panjangnya seperti penurunan jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bintan, belum terlihat. Tapi pasti akan terasa.

Mengingat sekitar 51 persen jumlah PAD Bintan, berasal dari sektor pariwisata. Karena belum terasa itu maka tak banyak pemimpin yang menyadarinya.

Apalagi, menyiapkan solusi untuk mengatasinya.

Namun, Dalmari menyadari betul hal tersebut. Dan, dia sudah mengintruksikan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Bintan.

Agar, sesegera mungkin melakukan pertemuan dengan stakeholder terkait industri pariwisata di Bintan. Tujuannya, agar solusi krisis tersebut bisa segera diatasi.

Wan Rudy Iskandar, secara terpisah membenarkan hal itu.

Musyawarah mufakat diperlukan, ujar Dalmasri, agar solusi yang diperoleh bisa dilaksanakan paripurna secara bersama.

“Ini masalah bersama, kita cari solusinya bersama-sama. Dan, kita laksanakan bersama-sama,” kata Dalmasri dalam perbincangan dengan suarasiber.com, kemarin.

Sehingga, berbagai kemungkinan buruk sebagai akibat dampak wabah virus corona di Bintan, dapat diantisipasi. Paling tidak, para pelaku usaha jasa pariwisata bisa tetap bekerja.

Dan, target penerimaan PAD Kabupaten Bintan 2020, tidak sampai harus direvisi karena minimnya jumlah kunjungan wisman asal Cina.

Jika PAD turun, banyak sekali dampak lain yang muncul. “Maka, solusi permanen masalah ini harus segera kita siapkan secara bersama,” tukas Dalmasri, yang mantan Ketua DPRD Kabupaten Bintan 2005 – 2009 dan anggota DPRD Provinsi Kepri 2009 – 2014. (mat)

Loading...