Ketum DPN HKTI Dr Moeldoko Datang, Petani Cengkih di Kepri Curhat

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Quick response. Itu sikap Dr Moeldoko, jenderal purnawirawan sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Moeldoko yang juga Kepala Staf Kepresiden, minta kepada menteri terkait untuk membatasi impor cengkih. Dan, memprioritaskan cengkih dari petani lokal di Indonesia.

Sikap itu disampaikannya saat menjawab persoalan dari petani cengkih di Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri yang disampaikan Robby Patria.

Tokoh muda Tambelan ini curhat ke Moeldoko tentang ambruknya harga cengkih di daerahnya, Sabtu (15/2/2020) di sela Rapimprov HKTI Kepri.

“Kondisi saat ini memang benar ada penurunan harga cengkih secara nasional. Kita minta menteri terkait mengurangi impor cengkih,” kata Moeldoko, sebagaimana disampaikan Robby kepada suarasiber.com.

Menurut Moeldoko, dengan dibatasi impor cengkih mudah mudahan harga cengkih petani kembali membaik termasuk harga tembakau. Karena cengkih dan tambakau sama sama mengalami anjlok di saat harga rokok naik saat ini.

Dari data BPS, diketahui impor cengkeh selama Januari-November tahun 2018 mencapai US$ 105,33 juta dengan volume sebesar 13.318 ton. Impor ini lebih besar dari yoy lalu di US$ 107,065 juta dan volume 12.797 ton.

Harga cengkih sekarang membuat petani cengkih di Tambelan kurang memuaskan. Sebelumnya sempat per kilogram Rp100 ribu kini hanya berada di Rp60 ribu per Kg. Kondisi tersebut petani cengkih berharap pemerintah membantu memfasilitasi kepada pabrik cengkih, agar tidak banyak tangan. Dengan harapan harga cengkih bisa naik. (mat)

Loading...