Ini 4 Solusi Krisis Air Baku di Kota Batam, Selain Berharap Hujan segera Turun

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Krisis air baku di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau semakin mengkhawatirkan. Penyusutan di sejumlah waduk di kota pulau ini makin parah.

Dan, diprediksi stok air waduk hanya cukup untuk sampai Mei 2020. Kecuali, hujan turun dengan deras menjelang ke Mei.

Dikonfirmasi suarasiber.com, Jumat (21/2/2020), terkait solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis air di Batam itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV Dr Ismail Widadi, ST MSc, menjawab ada beberapa solusi.

  1. Efisiensi penggunaan air, seperti mengurangi kebocoran dan lain-lain.
  2. Revitalisasi dan optimalisasi waduk-waduk eksisting di Batam.
  3. Pembangunan waduk suplesi Busung di Pulau Bintan.
  4. Reboisasi catchment area, dan law enforcement terhadap pelanggar tata ruang.

Sebelumnya, sebagaimana dikutip dari kompas.com, Presiden Direktur ATB, Benny Adrianto Antonius, Rabu (19/2/2020), membenarkan telah terjadinya penyusutan air bersih tersebut.

Untuk solusinya, Benny berharap agar masyarakat memohon doa kepada Tuhan agar Batam diberikan hujan.

Informasi yang diperoleh redaksi suarasiber.com, pembangunan waduk Busung di Pulau Bintan hingga sekarang masih jalan di tempat.

Pertemuan atau rapat dengan para pemimpin di Kabupaten Bintan dan Provinsi Kepri tidak membuahkan hasil apapun.

Usai pertemuan atau rapat, usai juga rencana itu. Dan, hingga kini, rencana pembangunan waduk itu masih tetap jalan di tempat.

Meski, pemerintah pusat sudah mencadangkan anggaran sekitar Rp1,3 triliun. Untuk membangun waduk tersebut. Pemimpin datang silih berganti, tapi rencana tetap hanya sebatas rencana. (mat)

Loading...