Idham Aziz, Jenderal Berbintang Empat yang Tetap Sederhana

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Adalah pemandangan yang jamak melihat pejabat dan keluarganya memamerkan gaya hidup wah.

Tas, jam, sepatu, ponsel bermerek dengan harga berpuluh kali lipat di atas gaji dan tunjangan, bukan sesuatu yang aneh.

Tak hanya pejabat sipil atau legislatif saja yang suka pamer, apalagi saat dinas luar. Tapi juga pejabat polisi dan keluarganya.

Sesuatu yang disadari oleh Kapolri Jenderal Idham Azis. Dia pun menerbitkan surat telegram (TR) bernomor ST/30/XI/Hum.3.4/2019/Divpropam pada 15 November 2019.

Ada 7 poin di dalamnya. Poin satu, tidak menunjukkan dan memakai atau memamerkan barang mewah dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam interaksi sosial di kedinasan maupun di area publik.

Poin keenam, pimpinan dan kepala satuan wilayah dan perwira tinggi dapat memberikan contoh atau perilaku dan sikap yang baik dengan tidak memperlihatkan gaya hidup yang hedonis.

Tak hanya TR, Jenderal Idham Azis juga mengecam perilaku istri Kapolda dan Kapolres, yang bergaya sok penting. Bahkan melebihi Ibu Negara, istri Presiden Jokowi.

Idham menyampaikan kecamannya di dalam suatu acara di Mapolda Sulawesi Barat, Minggu (12/1/2020).

Jenderal polisi berbintang empat itu tak hanya bisa menerbitkan TR dan mengecam perilaku hedonis. Idham mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Idham memang pria sederhana, meski di pundaknya ada empat bintang. Kesederhanaan Idham terlihat dalam foto yang jadi viral di media sosial.

Foto yang diunggah juga oleh akun Instagram @sahabatpolisi_indonesia, Januari lalu.

Di foto itu tampak Idham tengah mengenakan sandal jepit putih hijau. Dan, sedang makan kue lapis khas Konawe, Sulawesi Tenggara. Di meja itu juga terlihat segelas tes dan segelas kopi.

Jenderal Idham Azis dan Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto.

Disebutkan di akun itu, bahwa foto tersebut diambil saat Kapolri tengah melakukan kunjungan kerja ke Polda Sulawesi Tenggara.

Mantan Kabareskrim Polri itu menyempatkan berkunjung ke rumah orang tuanya di Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia. Sekitar 22 kilometer jaraknya dari Kota Kendari.

“Saya hanya orang kampung, tapi saya bersyukur sehingga saya bisa seperti sekarang ini,” kata Idham Azis, yang juga mantan Kabareskrim.

Foto itu sudah membuat imaji betapa sederhananya gaya hidup Idham Azis. Meski untuk bergaya hidup mewah sangat tidak sulit bagi Idham mewujudkannya.

Namun, itulah Idham Azis.

Bintang empat di pundak. Dan, menjadi pejabat Polri terpenting di republik ini, tak mampu mengubahnya menjadi seorang pribadi yang hedonis.

Idham tak butuh jam tangan mewah, tas atau sepatu berharga ratusan juta hingga miliaran rupiah. Agar, orang jadi segan dan hormat.

Idham tak butuh dilayani bagaikan raja seperti yang dilakukan sejumlah istri Kapolres atau Kapolda. Agar, terlihat penting.

Idham hanya mensukuri nikmat-Nya. Selain bekerja keras melayani masyarakat.

Sesuatu yang lebih dari cukup untuk membuat siapapun menjadi hormat. Respek jenderal. (*)

Penulis sigit rachmat

Loading...