Coronavirus Pukul Industri Pariwisata Kepri, Pemda Tak Punya Antisipasi

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Wabah coronavirus di Cina berdampak luas dan ikut memukul industri pariwisata di Provinsi Kepri serta di Pulau Bintan. Karena, banyaknya kunjungan turis Cina ke Kepri dan Bintan serta Tanjungpinang.

Pukulan itu semakin telak menyusul larangan seluruh penerbangan dari dan ke Cina mulai, Rabu (5/2/2020). Juga pencabutan bebas visa kunjungan untuk warga Cina yang akan ke Indonesia.

Kebijakan itu disampaikan Menlu RI Retno Marsudi, Minggu (2/2/2020) sore, dalam siaran persnya.

Untuk Kepri sendiri hingga kini belum ada kebijakan apapun yang diterbitkan. Untuk mengantisipasi persoalan itu. Data berapa kunjungan wisman Cina dan penurunannya juga belum ada.

Kadis Pariwisata Kepri Buralimar saat dikonfirmasi suarasiber.com, mengatakan Senin (3/2/2020) baru akan diekspos.

“Data ke bps. Kl mau telp imigrasi,” jawabnya melalui pesan WhatsApp.

PEMDA BELUM PUNYA SOLUSI ANTISIPASI ANJLOKNYA WISMAN CINA

Mengenai kebijakan apa yang akan diambil, untuk mengantisipasi anjloknya wisman asal Cina, Buralimar, menjawab, “Secara nasional hanya ada himbauan.”

Ditanyakan tentang kemungkinan adanya kebijakan mewajibkan acara pemerintahan menggunakan hotel di Bintan dan Tanjungpinang, Buralimar, balik bertanya apa hubungannya dengan virus corona?

Ketika dijelaskan lagi, bahwa karena wisman asal Cina anjlok. Dan, ada larangan keluar negeri dari Cina. Maka, hotel dan resort di Bintan dan Tanjungpinang jadi sepi.

Jadi, kalau ada kegiatan pemerintahan di hotel dan resort di Bintan atau Tanjungpinang, bisa sedikit mengisi kekosongan itu.

Setelah itu, barulah Buralimar menjelaskan, “Himbauan khusus blm ada, tp kembali ke opd2.. mungkin berbagi sesekali ke batam dua kali ke pinang/bintan.. gitu…jd semua industri hotel di kepri jg dpt, kl perlu jg di karimun, natuna dan lingga bikin acara…dispar prov ada bbrp di laks di berbagai daerah tsb.”

Dari penjelasannya dapat disimpulkan, bahwa hingga kini belum ada antisipasi. Untuk mengatasi krisis industri pariwisata di Kepri, yang terdampak wabah coronavirus.

Dikonfirmasi terpisah terkait jumlah penurunan kunjungan wisman Cina, Kadis Pariwisata Bintan Wan Rudy Iskandar, belum dihitung.

“Perkiraan total bisa 35 persen. Karena pelarangan kan baru tgl 26 jan 2020 oleh cina kemaren,” jawab Wan Rudy.

Senada dengannya, Kadis Pariwisata Kota Tanjungpinang Surjadi juga mengakui belum punya data. “Data resmi belum dapat dari BPS.”

Solusi terbaik untuk industri pariwisata di Kepri umumnya dan Bintan serta Tanjungpinang khususnya, adalah dengan kebijakan khusus dari pemerintah daerah (Pemda). Dan, kebijakan itu harus diputuskan bersama.

Semoga, setelah Senin (3/2/2020), tak ada lagi kata tidak tahu dan menunggu. Agar, industri andalan Kepri ini bisa tetap eksis. (mat)

Loading...