Barcelona dan Real Madrid, Dua Raksasa Spanyol Terkubur di Copa del Rey

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Barcelona dan Real Madrid, dua tim raksasa di Spanyol tumbang. Piala Copa del Rey menjadi kuburan bagi keduanya. Setelah dikalahkan lawannya masing-masing.

Real Madrid terkubur di kandangnya sendiri, Santiago Bernabeu, Jumat (7/2/2020) dini hari. Adalah Real Sociedad yang jadi momoknya. Madrid kalah 3 – 4. Sekaligus membuat rekor 21 laga terakhir Madrid berakhir.

Tanpa rasa takut dengan nama besar Madrid, Sociedad bermain penuh percaya diri. Sehingga mampu membuat skor 3 – 0 di babak pertama. Dua gol dari lexander Isak dan satu gol dari Martin Oedegaard.

Di babak kedua Madrid membalas tiga gol itu melalui Marcelo, Rodrygo dan Nacho Fernandes. Namun, Sociedad tetap tancap gas dan menambah gol melalui Mikel Merino.

Tak cuma merusak rekor 21 laga tanpa kalah. Kekalahan atas Real Sociedad ini, sekaligus membuat Zinedine Zidane, gagal maju ke babak semi final Piala Copa del Rey.

Karena babak perempat final piala ini hanya dimainkan satu kali. Bagi Zidane, kekalahan itu juga menambah panjang rekornya di Piala Copa del Rey. Rekor belum pernah menjuarainya, baik sebagai pelatih atau sebagai pemain.

Barcelona Babak Belur

Di laga perempatfinal lainnya, tim raksasa Spanyol Barcelona yang tengah dilanda krisis internal, ditumbangkan tuan rumah Athletic Bilbao dengan skor 0 – 1, Jumat (7/2/2020) dini hari.

Gol Innaki William, pemain Bilbao di pengujung babak kedua membuat Barcelona ikut terkubur di perebutan Piala Copa del Rey. Barca gagal ke semifinal.

Bilbao yang tahu tim yang dihadapi, adalah raksasa Spanyol. Yang mengusung pola bermain dengan penguasaan bola maksimal.

Pola yang sulit dilawan dengan permainan terbuka. Bilbao juga paham bermain bertahan dan melakukan serangan balik cepat saat Barca kehilangan bola.

Strategi Mourinho kala mengasuh Inter Milan, Italia itu dipelajari dan diterapkan dengan sangat baik. Bahkan, megabintang Barcelona, Lionel Messi dibuat tak berkutik.

Ruh permainan Barca itu dikunci habis. Jangankan untuk mencetak gol, untuk melepaskan tendangan ke gawang Bilbao pun Messi hanya bisa satu kali melakukannya.

Pemain Bilbao tak pernah membiarkan Messi berakselerasi. Hasilnya bisa ditebak, meski menguasai bola namun permainan Barca sudah berakhir.

Messi mati, permainan Barca pun ikut mati. Sebuah serangan balik menjelang babak kedua berakhir, sudah cukup untuk menambah derita Barca. Gagal ke babak semifinal Piala Copa del Rey. (mat)

Loading...