Plt Gubernur Kepri Nyalakan Mercon Imlek 2571

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Imlek 2571/2020 Masehi dimanfaatkan Plt Gubernur Kepri H Isdianto untuk bertandang ke rumah sejumlah tokoh masyarakat Tionghoa.

Mengawali kunjungannya tersebut, Isdianto bertandang ke kediaman Hendi di Jalan Ir. Sutami. Usai makan bersama, Isdianto menyalakan mercon secara simbolis di depan teras rumah.

Pamit dari rumah Hendi, Isdianto kemudian melanjutkan kunjungan ke kediaman Hengky Suryawan di Jl. Wiratno. Setelah itu, Isdianto bergerak kekediaman Bandi di Jl. Pantai Impian, lalu ke kediaman Santoni di Km.5 atas. Serta menutup kunjungannya ke kediaman Anggota DPRD Provinsi Kepri Bobby Jayanto.

Menurut Isdianto, kedatangannya tersebut merupakan wujud dari kebersamaan, disaat salah satu etnis masyarakat sedang merayakan hari besarnya, tentu masyarakat lainnya juga ikut merasakan euforianya.

“Tentu di tahun baru imlek ini kita turut merasakan kebahagiaan, kita berharap Kepri kedepannya semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Turut hadir mendampingi Staf Ahli Gubernur Maryani Ekowati, Kadis PP Misni, Kabiro Perekonomian Heri Andrianto, Tenaga Ahli Gubernur Sahidul khudri dan Herizal Hood beserta Tokoh Masyarakat Andi Anhar Chalid dan Endi Maulidi.

Tahun Baru Imlek 2571/2020 Masehi yang bertepatan dengan hari Sabtu (25/01), dimanfaatkan oleh Plt Gubernur Kepri H Isdianto untuk melakukan kunjungan silaturahmi ke sejumlah Tokoh Masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang.

Di sela-sela kunjungannya tersebut, Isdianto mengatakan bahwa jalinan silaturahmi merupakan upaya untuk mengawal kelangsungan pembangunan. Untuk itu dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat di semua kalangan untuk mengedepankan silaturahmi.

“Yakin dan percaya, dengan silaturahmi kita pererat kebersamaan, dengan kunci itu maka InsyaAllah tujuan pembangunan akan tercapai dengan maksimal,” ujar Isdianto.

Apalagi di tengah perbedaan, Isdianto yakin Kepri yang merupakan miniatur NKRI karena hampir semua dari agama, budaya, suku, etnis ada didalamnya namun senantiasa dapat hidup rukun.

“Perbedaan bukan berarti penghalang, malah menjadi kekuatan jika kita bersatu padu, membangkitkan masing-masing potensi yang ada, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh,” lanjutnya.(mat)

Loading...