Kotak Infak Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat Dibobol Maling

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Dua kotak infak di Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri dibobol maling. Diduga pelakunya beraksi, Senin (20/1/2020) sekitar pukul 23.30.

Dugaan itu muncul sesuai dengan jam yang tertera di rekaman Closed Circuit Television (CCTv). Melalui rekaman CCTv itu pelakunya terlihat tapi mengenakan jaket dan penutup wajah.

Informasi yang diperoleh suarasiber.com, pelakunya masuk melalui pintu bawah sekitar menara masjid. Pintu kayu model lama yang tebal itu dibuka pelakunya tanpa merusak gembok.

Gemboknya tetap utuh akan tetapi engselnya yang dilepas. Masjid di Pulau Penyengat yang dibangun sekitar tahun 1832 ini, menggunakan engsel pintu model lama.

Cara kerja engsel model lama adalah memisahkan antara bagian daun pintu dengan kosennya.

Beda dengan engsel modern yang engselnya mengunci daun pintu dengan kusennya.

Dan untuk melepasnya hanya diangkat sedikit. Hal itu yang dilakukan maling kotak infak tersebut. Setelah masuk pelakunya mengambil dua kotak infak dan membawanya keluar.

Di luar pagar bagian belakang, barulah pelakunya mengambil uang yang ada di dalam kotak. Dugaan itu muncul karena kolotak infak itu ditemukan pengurus masjid di luar pagar.

Kejadian itu baru diketahui salah seorang pengurus masjid saat akan memulai salat Subuh. Awalnya dia kaget karena melihat jendela terbuka.

Namun, setelahnya baru menyadari dua kotak infak sudah tidak berada di tempatnya. Raja Azman salah seorang pengurus Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat, saat dikonfirmasi suarasiber.com, membenarkannya.

Raja Azman tidak mau banyak berkomentar. Dia hanya menyebutkan kotak infak itu sudah dibawa polisi.

Dalam catatan redaksi, beberapa bulan lalu uang kas masjid sekitar Rp600 juta, juga dibobol pengurus yang mengelola keuangan. Sempat dilaporkan ke polisi. Namun, sampai sekarang belum ada tindaklanjutnya. (mat)

Loading...