Ini Fakta tentang Mangrove: dari Buahnya yang Unik hingga Jadi Rumah Blongkeng

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Mangrove adalah sebutan untuk hutan kawasan yang berada di pesisir pantai dan dipenuhi banyak vegetasi atau tanaman. Umumnya tanaman yang tumbuh adalah bakau dari berbagai jenis.

Kemudian, pohon api-api, pohon nibung dan lain-lain. Lingkungan pesisir pantai termasuk wilayah yang ekstrim. Terpapar ombak dan angin kencang setiap saat.

Belum lagi perubahan salinitas atau kadar garam. Wajar. Karena di kawasan inilah, air asin dan air tawar bertemu.

Kerasnya lingkungan mangrove, membuat berbagai jenis vegetasi yang hidup ikut keras. Pohon bakau dari genus Rhizophora, dikenal karena kerasnya dan punya banyak manfaat.

Ada sejumlah spesies bakau yang tumbuh di lingkungan pesisir. Akarnya tumbuh ke atas dan melindungi segala yang hidup di bawahnya.

Buah Bakau Jatuh Langsung Menancap ke Tanah

Ada beberapa jenis pohon bakau yang hidup di lingkungan mangrove. Pohon ini sangat tangguh dan mampu mendominasi kawasan pesisir yang keras.

Perkembangbiakannya sangat baik karena didukung dengan bentuk buahnya yang berbentuk tongkat. Buah ini panjangnya bervariasi tergantung speciesnya.

Umumnya antara belasan sentimeter hingga puluhan sentimeter. Buah itu ujungnya lebih besar dari tangkainya. Sehingga saat buahnya jatuh ke tanah langsung menancap. Kokoh.

Buah yang sudah matang itu menjadi bibit bakau, yang tahan goyangan ombak. Itu sebabnya pohon bakau dominan di kawasan mangrove.

Tempat Perlindungan

Akar bakau yang mencuat ke atas sekaligus menjadi pelindung bagi banyak biota pesisir. Akarnya kuat dan batangnya sangat keras.

Kebanyakan digunakan untuk bahan baku arang bakar. Di samping untuk tiang pencacak rumah yang berada di atas air atau rumah panggung.

Begitu juga dengan pohon api-api dari genus Avicennia, yang buahnya bulat dan cantik. Tapi tak bisa dimakan. Walau begitu, buah pohon api-api bermanfaat untuk kecantikan.

Masyarakat pesisir memanfaatkan buah api-api yang sudah dihaluskan dengan tepung beras, untuk melindungi dan menghaluskan kulit wajah.

Sedangkan batang kayunya yang keras digunakan untuk banyak keperluan. Salah satunya sebagai lunas kapal.

Rumahnya Blongkeng

Salah satu biota yang hidup dan berkembang di kawasan mangrove, adalah blongkeng. Sejenis siput berukuran sekepalan tangan anak kecil.

Siput ini termasuk salah satu sumber makanan lezat dan khas di Bintan. Namun, tidak banyak orang atau koki yang pandai mengolahnya menjadi makanan yang lezat.

Padahal, jelezatannya menyamai gonggong. Sejenis siput lainnya yang juga lezat. Bedanya, gonggong tidak perlu banyak diolah. Cukup direbus dengan garam, bawang putih dan sedikit rempah.

Namun, saat ini sudah ada rumah makan yang menjual menu blongkeng di Simpang Gesek, Bintan.

Nibung Pohon Perkasa

Tanaman lain yang juga mendominasi kawasan mangrove, adalah pohon nibung (oncosperma tigillarium). Pohon ini mirip dengan pohon pinang tapi kayunya sangat keras.

Batangnya yang lurus tinggi hingga puluhan meter. Dan, nyaris tanpa cabang digunakan untuk tiang, yang berada di air.

Meski terendam air hingga puluhan tahun, bahkan lebih. Namun, batang nibung yang sekilas mirip pohon pinang ini tetap awet dan keras.

Batang dan daunnya memang sangat mirip dengan pohon pinang. Tapi batang nibung dipenuhi duri keras dan tajam yang harus dikupas, jika ingin digunakan. Daunnya pun dipenuhi dengan duri yang tajam.

Beragam pohon lainnya juga ditemukan di kawasan mangrove di Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Khususnya di kawasan barat dan utara yang pesisirnya berlumpur.

Sangat berbeda dengan kawasan timur, yang umumnya berpasir putih. Lebatnya kawasan mangrove pesisir barat Pulau Bintan, nyaris tak bisa ditembus manusia. Kecuali menggunakan alat berat.

Kini, sebagian kawasan mangrove itu sudah berubah fungsi. Tapi masih banyak yang dipertahankan dan diubah menjadi obyek wisata. Tanpa menebang pepohonan di kawasan mangrove itu.

Sumber Kehidupan

Seperti di kawasan Sungai Sebong, Lagoi. Dan, kini tengah dikembangkan di Kampung Seitiram, Penaga, Bintan. Bahkan, vegetasi bakau di kawasan ini ditanam bakau secara khusus.

Sehingga, tumbuhnya rapi dan berbaris seperti layaknya perkebunan karet yang ditanam di daratan. Kawasan yang tertata rapi ini yang ke depan akan dikembangkan jadi taman.

Kawasan pesisir padat vegetasi yang sulit dijamah, terbukti bukan cuma melindungi beragam biota laut. Akan tetapi juga menjadi obyek wisata. Selain menjadi tambak udang dan ikan. Mangrove adalah sumber kehidupan. (mat)

Loading...