8 Cara Berkendaraan Aman di Jalan Lintas Barat, Pulau Bintan

Loading...

JALAN lintas barat yang memanjang dari Batu 16 Toapaya ke arah Tanjunguban, Pulau Bintan dikenal mulus, lebar dan nyaman. Sekaligus berbahaya karena berbagai sebab. Dan, sudah banyak korban kecelakaan lalu lintas di jalan ini.

Sejumlah kecelakaan lalu lintas yang berakibat maut dan luka serius, terus berulang. Padahal, di jalan yang mempersingkat jarak Kota Tanjungpinang – Tanjunguban itu sudah dilengkapi rambu-rambu.

Sebelum jalan ini dibangun, jarak kedua kota itu sekitar 90 Km. Kini, jaraknya hanya sekitar 61 Km. Dan, dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam dengan kendaraan roda empat.

Lebar dan mulusnya jalan ini, kecuali di beberapa titik, membuat umumnya pengendara menekan gas sedalam-dalamnya. Apalagi di saat lalu lintas sedang sepi, seperti di malam hari atau di antara pukul 08.00 – 12.00 dan antara pukul 13.00 – 15.00.

Siapapun pengendara ingin sampai ke tujuan dan kembali dengan selamat. Akan tetapi, terkadang malang tidak dapat dielak.

Meski begitu ada beberapa cara, untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya lakalantas. Seperti di bawah ini:

Tidak sedang Mengantuk

Orang yang paling bertanggungjawab terhadap keselamatan di jalan, adalah pengemudi atau pengendara. Karenanya, jika ingin bepergian pastikan mata dalam keadaan segar dan tidak mengantuk.

Umumnya lakalantas terjadi karena kelalaian dalam hitungan sepersekian detik. Mata, adalah organ utama yang tidak boleh silap meski dalam hitungan detik.

Jika tidak bisa dielakkan dan harus berangkat saat mengantuk, cari upaya agar mata tetap segar. Bisa dengan meminum secangkir kopi sebelum berangkat. Atau, membuat mulut terus aktif mengunyah makanan atau permen.

Periksa Kendaraan

Sebelum berangkat pastikan kendaraan dalam keadaan laik jalan jauh. Periksa juga tekanan ban depan dan belakang. Semua ban harus dalam tekanan yang sama.

Karena, tekanan angin ban yang berbeda berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan kendaraan. Sekaligus membahayakan jika terjadi selip.

Periksa rem kendaraan semuanya bekerja dalam kondisi sempurna. Dan, mampu menahan laju kendaraan saat dibutuhkan secara mendadak.

Kondisi mesin juga harus selalu baik dan dapat diantisipasi dengan pemeriksaan berkala ke bengkel.

Fokus

Setelah mempersiapkan diri dan kendaraan serta mulai berjalan, pengemudi atau pengendara dituntut fokus 100 persen. Namun, harus tetap dalam kondisi nyaman.

Segala hal yang bisa mengganggu pengemudi harus ditepikan. Telepon seluler pun harus dijauhkan agar tak tergoda menyentuhnya.

Jika ingin menerima panggilan telepon, tepikan dulu kendaraan di tempat yang aman dan tetap menyalakan lampu sein.

Selain itu, suara musik dari soundsystem pun harus dimatikan jika dirasa mengganggu fokus. Agar, tetap fokus usahakan agar mata tidak tergoda melihat sesuatu yang menarik di tepi jalan.

Perhatikan Kendaraan di Depan

Hal ini nyaris serupa dengan fokus. Bedanya, perhatian ke kendaraan di depan terkadang lalai. Karena, merasa sudah memprediksi kecepatannya konstan.

Padahal, setiap kendaraan di depan tak semua bisa tetap konstan karena berbagai hal. Perhatikan terus lampu rem dan sein semua kendaraan di depan.

Patuhi Rambu

Kepatuhan terhadap rambu lalu lintas pengendara kendaraan bermotor di Tanah Air umumnya masih minim. Kalaupun patuh lebih karena takut ditilang polisi lalulintas.

Padahal, kepatuhan mengikuti rambu adalah untuk meminimalkan kemungkinan lakalantas. Karenanya, ikuti dan patuhilah rambu lalu lintas. Agar, selamat selama berkendaraan di jalan lintas barat, Pulau Bintan.

Kuasai Kendaraan

Banyak pengendara merasa sudah bisa menguasai kendaraannya. Apalagi, jika sudah bertahun-tahun membawa kendaraan. Padahal, kondisi merasa bisa itu sangat membahayakan.

Karena menimbulkan sikap jemawa atau sombong di dada. Dan, ketika sadar semuanya sudah terlambat.

Pastikan kemampuan mengendalikan kendaraan dalam kondisi apapun. Jika terbiasa dengan kecepatan 60 – 80 Km per jam, jangan coba-coba menambah kecepatan di atas itu.

Bisa saja mencoba kecepatan lebih untuk membiasakan diri. Akan tetapi tidak boleh dilakukan di jalan raya yang ramai. Cari jalan yang tidak ramai atau sedang tidak ramai.

Kuasai Kondisi Jalan

Hal penting lainnya yang harus dilakukan agar selamat ke tujuan dan kembali, adalah menguasai kondisi jalan. Pastikan ingat di mana letak aspal berlubang, aspal yang tidak rata atau aspal yang bergelombang.

Tujuannya, adalah untuk menghindari gerakan kendaraan yang tiba-tiba di tengah jalan. Karena sangat membahayakan pengendara lainnya.

Berdoa

Pastikan sebelum berkendaraan selalu berdoa menurut agama atau kepercayaan masing-masing, untuk keselamatan diri. Segala kemungkinan bisa terjadi di jalan. Dan, selalulah memohon kepada Yang Maha Pencipta, agar diberi keselamatan.

Inilah cara sederhana agar selamat dan terhindar dari lakalantas saat berkendaraan bermotor di jalan lintas barat, Pulau Bintan. (mat)

Loading...