BATAM (suarasiber) – Asrama sekolah menjadi fasilitas yang tak ditemukan di semua sekolah. Di Batam, SMK Negeri 5 yang ada di Sagulung tengah menyiapkan asrama sekolah.
Asrama sekolah ini diperlukan mengingat tak sedikit siswanya yang berasal dari pulau-pulau sekitar Batam. Kehadiran tempat ini diharapkan mampu membantu anak-anak pulau yang ingin melanjutkan sekolah ke Batam namun terbentur tempat tinggal.
Plt Gubernur Kepri, Isdianto yang hadir dalam peresmian pembangunan asrama sekolah di SMKN Batam mengaitkannya dengan pentingnya pendidikan bagi anak-anak.
Termasuk didalamnya pendidikan keahlian dan kejuruan. Karena dengan bekal keahlian, akan bisa mengantarkan kalian berkompeten dalam dunia kerja.
“Dengan bekal kompetensi keahlian yang kalian miliki, pekerjaan yang terbaik bisa kalian dapatkan,” tegas Isdianto saat meresmikan pembangunan gedung asrama anak pulau tersebut, Senin (9/12/2019).
Pembangunan tempat ini sebenarnya telah lama dipersiapkan. Pada intinya tempat ini adalah jembatan yang memfasilitasi anak-anak pulau dengan dunia pendidikan yang lebih maju.
Tak melupakan kebiasannya, Isdianto pun memberikan sejumlah pertanyaan kepada para siswa. Hadiahnya berupa tak sekolah.
Kepala SMKN 5 Batam, Agus Sahrir menjelaskan jumlah siswa yang ada di sekolah ini 1.985 orang. Mereka belajar dengan mengambil 10 program kejuruan dan keahlian unggulan. Salah satu yang banyak diminati adalah perlistrikan dan pengelasan kapal.
Sekolah ini juga rutin menggelar bursa kerja. Sejumlah perusahaan di Tanjunguncang dan Mukakuning kerap memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional di bidangnya.
Letak SMKN 5 yang secara geografis ada di pinggiran Sagulung, menjadikan keberadaan sekolah ini dipilih anak-anak pulau. Mereka berasal dari Pulau Akar, Pulau Mengkudu, Pulau Air hingga Pulau Buluh. Asrama sekolah menjadi hal yang sangat mereka butuhkan.
“Ini yang menjadikan kita, ingin memfasilitasi anak-anak yang berasal dari pulau, agar mereka tetap bisa bersekolah disini. Selama mereka belajar disini dan tinggal nantinya diasrama, keberadaan mereka akan tetap mendapatkan pengawasan dari guru pendamping dan pengawas,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Isdianto berpesan agar kelak ada rasa tanggung jawab dan menjaga asrama sekolah. (man)
