Masih Perlukah Pelatihan bagi Mahasiswa?

Loading...

Mendengar kata pelatihan bagi sebagian orang merupakan hal yang membosankan dan membuang waktu. Namun, di balik asumsi tersebut terdapat sebuah tujuan yaitu menambah ilmu pengetahuan, pemahaman dan keterampilan individu maupun kelompok.

Pelatihan adalah aktivitas dalam rangka untuk mengembangkan sumber daya manusia dan kinerja individu atau kelompok untuk merancang secara benar dan tepat agar tujuan tersebut tercapai. Bagi kalangan mahasiswa, pelatihan menjadi modal berharga dalam meningkatkan kapabilitas serta kompetensi untuk bersaing di dunia kerja yang kompetitif.

Selain tujuan tersebut, pelatihan juga sangat penting bagi para mahasiswa, di mana mereka harus bisa mengatur waktu sendiri, baik itu waktu perkuliahan, bercengkrama dengan teman ataupun sanak saudara.
Sayangnya, tidak semua mahasiswa dapat mengatur waktu mereka, terkadang mereka mengalami Culture Shock (kegelisahan dari perasaan terhadap sesuatu hal) akibatnya mereka mengalami stres ataupun frustasi.

Beberapa manfaat pelatihan yang dapat kita dapatkan diantaranya pelatihan dapat menambah dan mengembangkan wawasan kita . Mahasiswa sering terfokus dengan tugas akademis dan kegiatan ekstra di kampus yang mereka pilih dengan tujuan mendapatkan IPK yang tinggi. Padahal, kompetensi di luar IPK juga diperhitungkan, salah satunya dengan menambah pengetahuan yang terdapat di luar dari perkuliahan. Akibatnya, wawasan yang didapat dari perkuliahan akan semakin berkembang.

Selain itu pelatihan juga dapat mengembangkan hard skill kita. Dari pelatihan kita bisa belajar dari orang hebat . Pelatihan mengajarkan kita untuk rendah hati. Dimana kita dapat menyalurkan ilmu yang telah kita dapati ke orang lain agar nantinya dapat bermanfaat terhadap sesama. Pelatihan menjadi modal berharga bagi kita untuk bisa mengarungi dunia kerja yang kompetitif.

Teruntuk mahasiswa IPK saja tidak cukup, Jauh dari itu pengalaman kita mengikuti organisasi atau pelatihan menjadi kunci lain yang patut diperhatikan. Dan terakhir manfaat yang tentu saja kita dapati yaitu jaringan/relasi. Dengan jaringan inilah konektivitas relasi kita semakin kuat. Jika bepergian jauh pun, kita tidak akan takut lagi, karena ada jejaring kita yang akan membantu. Pun demikian, jaringan ini mengajarkan kita ragam pengetahuan dari sudut pandang yang berbeda.

Beberapa pelatihan sering diadakan beberapa instansi dengan judul dan tema pelatihan yang berbeda-beda tentunya, salah satunya pada Jumat, 6 Desember 2019 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjungpinang Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia mengadakan tentang pelatihan mengenai revolusi industri 4.0 yang dimana tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai revolusi industri 4.0 dan bagaimana cara-cara mahasiswa untuk mengatasi revolusi industri 4.0.

Sebanyak 60 mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang memenuhi Aula Gedung Arsip dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Riau untuk memanfaatkan kesempatan mendapatkan pengetahuan tentang revolusi industry 4.0 yang dibawakan oleh narasumber yaitu Dosen STIE Pembangunan Tanjungpinang Tubel Agusven, S.T., M.M.

Dimana dunia saat ini sudah memasuki era revolusi industri generasi keempat atau biasa disebut dengan Revolusi Industri 4.0. Konsep revolusi industri 4.0 ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab, seorang ahli ekonomi ternama didunia yang berasal dari Jerman.

Loading...