Komjen Arief: Polisi Modern Berorientasi pada Pencegahan Kejahatan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kejahatan terjadi karena bersatunya faktor niat, dan kesempatan. Maka, cara terbaik untuk mencegah kejahatan, adalah dengan menghilangkan faktor niat, dan kesempatan.

Unsur niat, dihilangkan melalui langkah preemtif, dan dilakukan oleh fungsi Binmas Polri. Sedangkan unsur kesempatan, dihilangkan melalui langkah preventif.

Strategy Proactive Policing yang mengedepankan langkah preemtif, dan preventif, menjadi satu upaya untuk mencapai rasa aman masyarakat. Yang menjadi salah satu program prioritas Kapolri saat ini.

Sebagai penjabarannya, Lemdiklat Polri meniabarkannya dalam program Training Of Trainers (ToT) Proactive Policing. Untuk penyiapan SDM yang mengawaki fungsi preemtif ini, yang kini tengah dilakukan oleh Lemdiklat Polri di Pusdik Banyubiru.

ToT ini meliputi meliputi fungsi deteksi dini di Pusdik Intel, fungsi preemtif di Pusdik Binmas. Dan, fungsi preventif di Pusdik Sabhara serta manajemen operasional Kapolsek di Akademi Kepolisian.

Kegiatan ini diikuti sekitar 680 perwira, yang dilatih sebagai trainer. Nantinya, mereka yang akan menyelenggarakan pelatihan di tiap-tiap Polda.

“Perpolisian modern orientasinya ke arah pencegahan kejahatan. Sehingga, kita harus berupaya semaksimal mungkin. Agar, tidak ada masyarakat yang menjadi korban kejahatan atau pelaku kejahatan,” kata Komisaris Jenderal (Komjen) Arief Sulistyanto, Kepala Lemdiklat Polri kepada suarasiber.com, Jumat (13/12/2019).

Gangguan keamanan, imbuh Arief, dieliminir, bahkan kalau bisa dihilangkan. Sehingga, bisa memberikan rasa aman, dan tenteram tiap individu dalam masyarakat.

Loading...