Kenali dan Waspadai Tawon Pembunuh Ini

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Meninggalnya seorang balita, Kasih Salsabila (2,5) di Kampung Madong, Senggarang, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Kamis (19/12/2019), mengagetkan banyak orang.

Balita ini meninggal akibat serangan segerombolan tawon, yang di daerah itu disebut tawon tanah. Korban sempat dibawa ke RSUP Ahmad Thabib.

Akan tetapi nyawanya tak tertolong. Hanya sekitar 3,5 jam usai kena sengatan tawon, Kasih meninggal dunia.

Amzah, Ketua RW di Kampung Madong, saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019), mengatakan jenis tawon ini ada warna kuning melintang di badannya.

Tawon yang ciri khas seperti itu dikenal luas di Indonesia dengan tawon ndas (Vespa affinis). Tawon ini punya reputasi seram di Tanah Air.

Karena telah membunuh sekitar 10 orang di Jawa Tengah dari sekitar 2017 – November 2019. Dan, sekitar 250 orang lagi harus dirawat di rumah sakit.

Tawon Vespa affinis termasuk agresif, jika merasa terganggu. Dan, mampu melumpuhkan manusia, jika menyerang dalam jumlah banyak.

Karena racun dari sengatnya bisa menyebabkan alergi berat atau shock anafilactic. Yang menyebabkan organ dalam tubuh drop. Dan sangat membahayakan jiwa.

Dr H Bewe Kurniawan, Kepala Puskesmas Teluksasah, Bintan memberi tips hal yang harus segera dilakukan. Agar, tidak terjadi syok anafilaksis. Tipsnya, adalah:

  1. Sebisa mungkin segera lepaskan duri lebah/tawon bila masih ada, ditekan atau didorong dari samping durinya.
  2. Kompres dengan es di tempat kena sengatan.
  3. Bila di tempat yang disengat ada aksesoris, seperti gelang atau jam dan cincin, segera dilepaskan sebelum bengkak.

Selanjutnya, sesegera mungkin mencari bantuan medis. Seperti membawanya ke dokter atau ke rumah sakit terdekat.

Tawon Agresif

Tawon jenis Vespinae adalah tawon yang cenderung agresif dan berbahaya, jika terganggu. Secara umum tawon termasuk satwa predator. Sebagaimana dilansir suarasiber.com dari situs lipi.go.id.

Tawon ini agresif di siang hari, karena suhu yang hangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh tawon. Karenanya, jika kondisi dingin dan gelap, tawon ini cenderung pasif.

Disebutkan juga sengatan hanya dilakukan tawon betina dan berfungsi ebagai alat berburu mangsa. Sekaligus alat pertahanan diri terakhir terhadap gangguan atau ancaman.

Saat menyengat, tawon akan mengeluarkan zat kimia feromon. Zat ini sebagai pengumuman untuk kawanannya. Bahwa, sedang ada ancaman terhadap koloni.

Itu sebabnya, saat seekor tawon menyerang maka yang lain pun ikut datang dan menyengat. Dan, setiap ekor tawon ini bisa berulangkali menyengat. Beda dengan lebah yang hanya sekali. (mat)

Loading...