Kemendikbud dan Telkom Siapkan Lulusan SMK Bidang Serat Optik

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kemendikbud dan Telkom Indonesia menandatangi MoU tentang penyelarasan kurikulum bidang serat optik (Fiber Optic).

Nota kesepahaman ini sebagai bentuk komitmen penyiapan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknik Komputer Jaringan yang andal. Lingkup kerja sama tersebut meliputi layanan training dan sertifikasi teknologi fiber optic, layanan laboratorium fiber, dan layanan kurikulum industri. Sebanyak 50 sekolah sasaran turut dalam kerja sama tersebut.

Dilansir suarasiber dari kemdikbud.go.id, Dit SMK Kemendikbud, M Bakrun, menerangkan MoU merupakan bagian dari revitalisasi SMK. Bentuk revitalisasi tersebut dilakukan dengan sinkronisasi kurikulum antara SMK dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

“Ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, salah satunya adalah sinkronisasi kurikulum antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Bakrun, di Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan SMK, saat ini sudah terdapat 25 sekolah dari 50 sekolah sasaran yang telah melaksanakan kerja sama tersebut berupa pengembangan Laboratorium Fiber Optik.

Laboratorium ini merupakan layanan untuk memberikan pemahaman tentang teknologi serat optik bagi lembaga pendidikan, atau SMK dengan kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan. Secara keseluruhan, terdapat 50 SMK sasaran untuk penerapan nota kesepahaman ini.

Senada dengan itu, Kepala Divisi Layanan Bisnis PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), Asrul Sani, mengatakan kompetensi serat optik merupakan kemampuan yang penting bagi para lulusan SMK.

Menurutnya tingginya pemanfaatan serat optik menjadi alasan utama. “Fiber optik saat ini selain dimiliki oleh Telkom, ada banyak juga instansi lain yang menggunakan teknologi fiber optik ini. Sehingga diperlukan sumber daya manusia dengan skill di bidang teknologi ini,” terangnya.

Terkait dengan penyelarasan kurikulum, kata Asrul, berasal dari kurikulum pembelajaran yang diterapkan di sekolah binaan Telkom Indonesia, dan disempurnakan oleh Kemendikbud.

“Sudah selama setahun kita berdiskusi dari Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud dan pihak Telkom Indonesia yang menangani pendidikan di Telkom. kita membicarakan bagaimana kurikulum itu bisa dipakai selain oleh kami sendiri yang sudah kami siapkan tapi juga dapat dimanfaatkan oleh SMK lain,” ujarnya. (man)

Loading...