Indonesia Siap Menggelar Asia Pasific Aquaculture 2021 di Surabaya
World Aquaculture Society (WAS) kembali memberikan kepercayaan kepada Indonesia, untuk menggelar ajang pameran perikanan budidaya terbesar di Asia Pasifik tahun 2021 di Surabaya.
Event ini diharapkan dapat meneruskan kesuksesan event yang sama, yang dilaksanakan tahun 2016 juga di kota Surabaya. Event itu mampu menghadirkan lebih dari 6.000 peserta dari 48 negara.
Kota Surabaya kembali dipilih, karena faktor kedekatan geografis dengan sentra utama produksi ikan laut dan udang di Indonesia.
Event ini juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Ini disampaikan di rapat koordinasi yang dilakukan di tanggal 18 Desember 2019.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo secara langsung menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding antara pihak penyelenggara dan perwakilan dari Indonesia. Dan, menyatakan mendukung penuh pelaksananaan acara ini.
Sehingga tujuan untuk menjadikan event ini sebagai pertemuan ilmiah dan bisnis terbesar di Asia Pasifik dapat terwujud.
Pada kesempatan ini hadir perwakilan dari WAS, Mr. Mario Stael dan Mrs. NaThavee. Hadir juga delegasi dari Indonesia yang diwakili oleh Mr. Iwan Sutanto (Shrimp Club Indonesia), Dr. Romi Novriadi (Staf KKP, sekaligus Direktur World Aquaculture Society – Asia Pacific Chapter), Dr. Endhay Kusnendar, Mr. Maskur dan Mr. Coco Kokarkin
Pada pertemuan ini dihasilkan beberapa kesepakatan. Di antaranya penambahan sesi pertemuan industri yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif pelaku usaha perikanan budidaya se-Asia Pasifik.
Untuk saling bertukar informasi tentang iklim usaha di masing-masing negara serta penambahan sesi ilmiah. Khususnya lobster dan produksi pakan ekonomis yang saat ini menjadi topik hangat di kalangan pelaku usaha perikanan budidaya.
Diharapkan dari pertemuan ini, akan dihasilkan beberapa point kesepakatan. Yang nantinya mampu mengoptimalkan potensi perikanan budidaya di Indonesia.
Serta, semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen utama produk hasil produksi perikanan budidaya. ***
Penulis Dr. Romi Novriadi
Wakil President Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI)
