Ari Lasso dan Pay BIP Sebut-sebut Nama Warga Tanjungpinang

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Selain almarhum Andy Liany, mungkin tak banyak yang tahu, bahkan bagi warga Kota Tanjungpinang sendiri, jika ada nama lain yang dikenal di jagat musik tanah air. Ia adalah Teguh Deswanto.

Sabtu (31/11/2019) Teguh menjadi tamu undangan dalam perayaan peluncuran Madah, Album Digital Ryan Syahputra di Laman Boenda, Gedung Gonggong, Tanjungpinang.

Teguh yang sekitar 4 tahun lalu pulang ke kampung halamannya, Tanjungpinang, mendirikan Friendly Community Tanjungpinang. Ini adalah komunitas para musisi lokal. Meski demikian, teguh masih tetap berkarya sebagai komposer untuk PT Aquarius Pustaka Musik yang sebelumnya bernama Aquarius Music Publishing.

Foto – Facebook.com/Friendly Community Tanjungpinang

Sejumlah artis yang pernah bekerja sama dengan Teguh diantaranya Judika, Bunga Citra Lestari dan Ari Lasso.

Selain itu, Teguh juga mengaku banyak belajar dari Pay, gitaris BIP dan mantan gitaris Slank. “Bersama Pay saya belajar apa saja karena ingin bisa,” aku Teguh yang diwawancarai di atas panggung.

Dari laman wikipedia Aquarius Musikindo, tertera nama Teguh, Melly Goeslow, Pay, Dewiq dan beberapa lainnya sebagai composer yang bernaung di bawah Aquarius Pustaka Musik.

Di Facebook Friendly Community Tanjungpinang ada juga unggahan dari Pay pada tahun 2017. Pencipta lagu yang juga dikenal sebagai penyanyi lewat lagunya Bungaku Hilang ini mengatakan, setelah almarhum Andy Liany, ia menyebut generasi musik di Tanjungpinang salah satunya adalah Teguh.

“Teguh pernah jadi tim produksi Gue. Teguh juga pernah malang melintang di dunia industri musik di Jakarta. Tak usah ragukan kreativitas dan semangatnya,” kata Pay dalam video pendeknya.

Ada juga pengakuan dari mantan vokalis Dewa 19, Ari Lasso di Facebook yang sama.

“Terima kasih buat Teguh yang selama ini sudah banyak support saya sehingga banyak lagu saya jadi hits. Selamat Guh,” kata pasangan duet Melly Goeslaw dalam lagu Jika. Lagu inilah yang menandai kebangkitan Ari sebagai penyanyi solo.

Musisi ketiga yang mengakui eksistensi Teguh ialah Opet Alatas. Bersama Teguh Deswanto, Opet memang pernah satu grup musik di Tiket. Sebelum mendirikan Tiket, Opet adalah basis Gigi Band yang di dalamnya ada Dewa Budjana dan Armand Maulana.

https://www.instagram.com/p/B4HFMAyDJ-e/

Kepulangan Teguh ke Tanjungpinang menurutnya sedikit banyak mempengaruhi perkembangan musik di kota ini. “Suatu saat saya pingin ngejamz bareng teman-teman di Tanjungpinang,” ujar Opet.

Beberapa judul lagu yang lahir dari tangan dingin teguh diantaranya Bukan Rayuan Gombal (Judika), Karenaku Kutelah Denganmu, Doa untuk Cinta, dan Kata Siapa (Ari Lasso, Ariel Tatum), 50 Tahun Lagi digarap bersama Dewiq (Warna), Kecewa (Bunga Citra Lestari). Dan masih banyak lagi.

Dilansir dari batamtoday, Teguh mengatakan, “Sekarang bekerja di industri musik lebih fleksibel. Tidak seperti dulu yang harus terlibat seratus persen di setiap prosesnya.”

Pesan Teguh untuk generasi muda musik ialah jangan terlalu mengandalkan teknologi. Seyogyanya menyelami musik dari dasarnya.

Kiprah Teguh juga menginspirasi seorang anak muda Tanjungpinang yang saat ini tengah menuntut ilmu di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta mengambil alat musik gitar klasik.

https://www.instagram.com/p/Bt3dqWlg9AZ/

“Semoga perkembangan musik di Tanjungpinang dan Kepri pada umumnya terus berkembang,” kata M Farand Ilalang, siswa SMK Negeri II Kasihan Bantul atau lebih dikenal sebagai SMM kepada suarasiber.com.

Selain Teguh, anak muda Tanjungpinang ini juga mengenal nama Shafur Bachtiar, warga Penyengat, Tanjungpinang yang saat ini kuliah di ISI Yogyakarta Jusuran Etnimusikologi. Shafur sudah beberapa kali memperkuat Gita Bahana Nusantara di Istana Negara saat 17 Agustus.

“Kemarin Bang Shafur ke sekolah kami untuk workshop, tetapi saya tak sempat bertemu,” tambah Ilalang. (man)

Loading...