Miliki Sekarang Sepatu dan Tas Kain Lurik Nan Cantik

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kain lurik kini dilirik para desainer kreatif untuk mengaplikasikannya dalam berbagai karya. Terbaru adalah sepatu dan pouch (tas kecil) yang diluncurkan d.a.t, pabrikan sepatu yang konsisten dengan bahan kain tradisional Indonesia.

Pada minggu ke-4 bulan Oktober ini, d.a.t menghadirkan koleksi Lurik Purple series.

“Ada 2 model sepatu flat, 2 model sandal, 1 model pouch, dan 1 model sneaker,” ungkap pelaku usaha yang juga setia berjualan sepatu dan tas batik, Adhianti Rina.

kain lurik jawa
Foto – d.a.t

Disampaikan Rina kepada suarasiber, Rabu (23/10/2019), untuk detail produknya bisa langsung ke Instagramnya @adhiantirina.

Wanita ini memang fokus berbisnis online, dengan pelanggan yang sudah tersebar di Indonesia. Bertahun-tahun menggeluti sepatu dan tas, Rina mengakui batik dan sepatu dari bahan ini merupakan terobosan.

“Dari dahulu d.a.t memang selalu tahu keinginan pasar. Tak heran jika kehadiran produk berbahan kain lurik ini langsung disambut hangat penggemar sepatu dan tas motif tradisional,” tambahnya.

Sejarah dan Pesona Kain Lurik

https://www.instagram.com/p/B33fowilYmZ/

Menurut Rina, kata lurik berasal dari lorek yang dalam bahasa Jawa artinya garis. Garis-garis lurus sederhana yang menjadi ciri khasnya mengandung nilai kesederhanaan hidup. Banyak yang menyebutnya Kain Lurik Jawa.

Kain lurik berasal dari zaman dahulu. Lahirnya tak lepas dari jejak sejarah bangsa. Berbagai penemuan sejarah seakan mempertegas bahwa karya ini telah ada di tanah Jawa sejak zaman pra sejarah. Hal ini dibuktikan dari berbagai prasasti peninggalan zaman Kerajaan Mataram (851-882 M) serta berbagai wujud pemakaiannya pada arca-arca dan relief candi yang tersebar di Pulau Jawa.

Dari sisi pesona, jenis ini tak kalah menarik dari kain batik dengan motif, meski hanya memiliki garis-garis. Selain dimanfaatkan sebagai bahan pakaian, ada juga motif tertentu untuk keperluan ritual keagamaan, perkawinan, ruwatan dan sebagainya.

Proses pembuatannya secara singkat dapat digambarkan dengan persiapan benang dari tumbuhan perdu. Serat dari tanaman tersebut kemudian diproses secara tradisional hingga menghasilkan benang yang siap di tenun. Peralatan tenunnya juga tradisional, menggunakan alat tenun bendho maupun alat tenun gendong.

Meski yang sering disebut Kain Lurik Yogyakarta dan Solo, namun dalam perkembangannya ada juga yang mengkreasikannya sehingga bernuansa modern.

“Intinya bahan yang digunakan merupakan karya agung leluhur kita yang dibuat secara teliti penuh kesabaran,” ujar Rina sambil melayani pembeli sepatu barbahan kain lurik. (man)

Loading...