Mahasiswa STIE Pembangunan Ajarkan Pembuatan Abon Ikan Tuna ke Warga Mantang Riau

Loading...

MANTANG (suarasiber) – Mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang yang tengah menjalani KKN di Desa Mantang Riau, Kabupaten Bintan, Kepri mengajarkan warga tentang bagaimana membuat abon.

Abon yang mereka ajarkan berbahan baku ikan tuna. Warga setempat mengaku senang karena memiliki keahlian dengan harapan mampu meningkatkan perekonomian keluarga.

KKN mahasiswa STIE Pembangunan ini dilaksanakan 25 sampai 27 Oktober 2019. Kelompok mahasiswa ini diketuai Andika Rachman, dengan pembina Tubel Agusven yang juga dosen STIE Pembangunan.

Pada hari Sabtu (26/10/2019) hadir di lokasi KKN Wakil Ketua II STIE Pembangunan, Sri Kurnia. Ia didampingi Catry Jintar, Hendra Cipta dan Linda Irawati.

Mereka datang untuk memantau pelaksanaan KKN serta memberikan motivasi agar anak-anak muda bisa memberikan ilmu yang bermanfaat di daerah tempat kegiatan dilaksanakan.

“Apa yang sudah diajarkan di kampus seyogyanya bisa ditularkan kepada warga setempat. Berikan kesan yang baik,” pesan Sri Kurnia.

Sementara seorang warga Mantang Riau, Asmah, mengaku senang ada KKN di desanya. Apalagi ia dan warga yang selama ini hanya tinggal di rumah diajari sejumlah ketrampilan untuk membuat kerajinan tangan serta membuat abon.

Selain orang tua, anak-anak pun gembira karena mahasiswa juga menyelenggarakan berbagai lomba untuk anak-anak di kampung ini.

Nugget Gonggong

Warga Mantang Baru mendapatkan pelatihan cara membuat nugget dari gonggong. Foto – istimewa

Selain itu, mahasiswa KKN STIE Pembangunan Tanjungpinang juga mengajarkan warga Kampung Belakang Sidi cara membuat nugget dari gonggong. Dibimbing oleh Hasnarika, ibu-ibu mendatangi lokasi kegiatan untuk melihat dan praktik langsung.

Hasnarika bersyukur program KKN ini mendapatkan respon baik dari masyarakat. Ketua RT setempat, Hatman juga mengutarakan terima kasih karena warga sudah diajari keterampilan.

Program KKN, kata warga Belakang Sidi, Minan, diharapkan menjadi jembatan untuk mengenalkan beragam keterampilan ke warga yang sebagian besar nelayan. Karena menurutnya ada masa tertentu tak bisa melaut.

“Dengan keterampilan seperti membuat nugget ini, perekonomian kami bisa tetap terjaga,” ujarnya. ***

Kiriman Eko Sulestyo
Editor Nurali Mahmudi

Loading...