Terima Budaya Luar, Pertahankan Identitas Daerah

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Plt Gubernur Kepri H Isdianto secara resmi mengukuhan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kepri periode 2019-2022 dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kepri periode 2019-2022 bertempat di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Ahad (8/9/2019).

Dikatakan Isdianto, dalam tatanan bangsa Indonesia jika dikaitkan dengan memelihara nilai kesatuan sangat penting mengingat bangsa Indonesia yang lahir dari berbagai suku, ras, etnis dan budaya yang berbeda mengalami tantangan berupa arus globalisasi yang mengalir deras.

“Pengaruh globalisasi yang kuat memang turut memajukan bangsa namun di sisi lain tentu dapat mempengaruhi nilai budaya dan agama yang lebih mengutamakan kebebasan individu dibanding kebersamaan,” kata Isdianto.

Isdianto melanjutkan, angin segar dari globalisasi tersbeut haruslah di filter dengan tidak menelan bulat-bulat budaya dari luar karna budaya Indonesia memiliki kemampuan yang kuat pula untuk bersaing dengan budaya luar.

“Karakter yang di inginkan adalah menerima pengaruh budaya luar namun tetap mempertahankan identitas dan jati diri masyarakat,” lanjutnya.

FPK yang baru saja dikukuhkan tambah Isdianto, yang terdiri dari utusan suku yang ada di Kepri agar dapat saling memahami dan mengerti, setiap persoalan harus mampu dikomunikasian secara sehat jujur dan transparan.

“Sehingga setiap permasalahan yang terjadi dapat diselesaika secara kebersamaan,” tambah Isdianto.

Kepri kata Isdianto, dengan 2.408 pulau yang 96 persen wilyaah laut dengan beragam suku dan etnis perlu hidup rukun, damai dan tertib maka keberadaan FKDM sangat penting untuk mendeteksindini setiap persoalan yang mungkin timbul di tengah masyarakat.

“Sehingga didapat masukan dan infromasi awal bagi Pemerintah untuk segera bertindak menyelesaikan setiap permasalahan,” katanya lagi.

Terakhir, dari kedua Forum yang baru saja dilantik Isdianto mengucapkan selamat sekaligus berpesan agar segera merumuskan setiap program kerja dengan sebaik mungkin sehingga dapat terus bersinergi dengan Pemerintah dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan.

Sementara itu, Kaban Kesbangpol Lamidi melaporkan bahwa dalam pengukuhan FPK memiliki tujuan yakni:

Menjaring Aspirasi Masyaraka dibidang Pembauran
Menyelenggarakan Forum Dialog, Diskusi dan Musyawarah dengan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan.

Kemudian dalam pengukuhan FKPDM memiliki tujuan yakni:

Menjaring, Mengkoordinasikan dan Mengakomodasi Data dari Masyarakat Mengenai Potensi Ancaman, Tantangan dan Hambatan di Daerah
Memberikan Laporan, Informasi dan Rekomendasi sebagai Bahan Pertimbangan kepada Pemerintah.

“Untuk susunan kepengurusan FPK sendiri terdiri dari utusan suku-suku yang ada di Kepri sedangkan untuk susunan FKDM berasal dari unsur pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, Ormas dan Pers dengan total peserta yang hadir kurang lebih sebanyak 1.500 orang yang berasal dari kabupaten dan kota se-Kepri,” kata Lamidi.

Berdasarkan surat keputusan Gubernur nomor 99 tahun 2019 tentang Dewan Pembina dan Pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Kepri periode 2019-2022 dikukuhkan sebagai Ketua yakni Endy Maulidi bersama 26 orang keanggotaan lainnya.

Berdasarkan surat keputusan Gubernur nomor 82 tahun 2019 tentang Keanggotaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kepri periode 2019-2022 dikukuhkan sebagai Ketua adalah Ridarman Bay bersama 11 orang keanggotaan lainnya.

Setelah pengukuhan yang di tandai dengan penyerahan bendera pataka dari Plt Gubernur kepada Ketua dari FPK dan FKDM, acara dilanjutkan dengan Pernyataan Sikap/Deklarasi Kebangsaan yang dipimpin oleh Ketua LAM Kepri H Abdul Razak bersama-sama Plt Gubernur bersama TNI-Polri, Ketua Suku, FKUB dan FKBM.

Adapun bunyi deklarasi adalah: Kami Masyarakat Provinsi Kepri dari Seluruh Suku dan Agama yang ada di Provinsi Kepri Sepakat menyatakan Deklarasi: 1. Menjaga Kesatuan dan Keutuhan NKRI dari Sabang sampai Marauke; 2. Menjaga Budaya Hidup Rukun dan Damai dengan Penuh Kasih Sayang. Semoga Allah SWT tuhan yang maha esa Merestui Usaha Kita.

Sebagai penutup acara, ditampilkan sejumlah atraksi diantaranya: Atraksi Presean Sasak Lombok, Barongsai, Campursari dari Among Mitro dan Atraksi Debus dari Dayak. (mat)

Loading...