Meski Kemarau, Wakil Bupati Lingga tak Ingin Ketinggalan Bertani

Loading...

DAIK LINGGA (suarasiber) – Wakil Bupati Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Muhammad Nizar tak ingin ketinggalan merasakan nikmatnya bertani padi di sawah.

Meski awam di bidang pertanian, namun ia terbilang sukses menaklukkan ganasnya musim kemarau yang melanda bumi “Bunda Tanah Melayu” itu.

“Kegagalan itu, hanya ada bagi mereka yang tidak mau menanam dan menekuninya secara sungguh-sungguh. Saya aja bisa jadi petani,” kata Nizar saat ditemui di sawah Panggak Darat, Lingga, Sabtu (21/9/2019).

Ia menyadari tidak mudah melakukan penanaman padi di sawah pada musim ekstrim seperti saat ini. Selain cuaca cukup panas, sumber air untuk pengairan sawah juga sangat terbatas.

“Untungnya, saya didampingi penyuluh pertanian yang hebat. Jadi, meski musim kemarau, Insya Allah, masih bisa panen. Karena sebagian benih padi yang ditanam, memang dipilih yang tahan terhadap kemarau,” katanya.

Nizar yang sejak lahir tak pernah mengenal dunia sawah, mengaku optimis masa depan pertanian tanaman pangan di Lingga cukup cerah. 

“Syaratnya, semua pihak harus bersinergi saling menguatkan. Semangatnya harus dibangun. Buktinya, dalam kondisi kemarau begini masih bisa panen. Itu karena ada kemauan dan kerja keras,” jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Panggak Darat, Kecamatan Lingga, Zulmafriza. Ia mengaku tak pernah putus asa untuk mengolah sawah yang sudah dicetak oleh Kementerian Pertanian di desanya.

“Kalau pemimpin kita, seperti Wakil Bupati saja mau bertani dan turun ke sawah, itu pertanda ada harapan dan masa depan di sana. Kenapa kita masih ragu-ragu?” katanya.

Ketika ditanya apa yang dibutuhkan petani untuk menjadikan desa yang dipimpinnya sebagai lumbung pangan, Zulmafriza berharap pemerintah segera membangun saluran irigasi yang dapat menjangkau 135 hektar sawah yang sudah siap ditanami di daerah itu.

“Kementerian pertanian sudah mencetak sawah sekitar 135 hektar di sini. Tapi, baru sekitar 70 hektar yang bisa digarap secara rutin karena keterbatasan pengairan,” bebernya. (aip)

Loading...