Krisis Air, Pemerintah Kaji Pembangunan Waduk di Sebayar, Bunguran, Natuna

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kemarau panjang yang melanda Kabupaten Natuna, Kepri, menyebabkan terjadinya krisis air bersih. Permasalahan ini disebabkan jumlah debit air tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah, sehingga krisis air bersih sangat rentan terjadi.

Kondisi ini disampaikan ke ruang publik melalui dialog interaktif di RRI Natuna dalam acara Kopi Pagi, Jumat (16/8/2019). Narasumber dari Pemkab Natuna ialah Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Natuna, Herman.

“Memang penduduk kita di Kabupaten Natuna saat ini hampir 80.000 jiwa. Di Bunguran Timur saja hampir 28.000 jiwa. Dengan kondisi debit air saat ini yang semakin berkurang dan jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap tahun, maka timbullah krisis air bersih,” ujar Herman, dilansir dari natunakab.go.id.

Ia juga mengatakan bahwa, bersama Kementerian PUPR, Pemkab Natuna melalui Dinas PU saat ini tengah mengupayakan solusinya. Di Bunguran Timur direncanakan pembangunan waduk di daerah Sebayar.

Untuk jaringan yang ada harus dilakukan peremajaan sehingga dapat mengurangi persentase kebocoran. Disampaikan Herman, jaringan berusia tua ini menyebabkan kebocoran hingga 30 persen.

Baca Juga:

Bengkel Propeller di Depan Makam Pahlawan Tanjungpinang Siap Pindah Jika Disuruh Pemerintah

GenBI Kepri – Gaptan Bersatu, Agustusan di Kuantan, Tanjungpinang, Ramai Banget

Dua Ekor Duyung Ditemukan Mati di Batu Hitam, Tanjungpinang

Direktur Utama PDAM Tirta Nusa Natuna Hendro Riswono juga menjelaskan debit air mulai menyusut sejak 2010 silam. Sumber mata airnya dari Gunung Ranai dan Bukit Berangin. Ia mengatakan pembangunan waduk merupakan jalan keluar tepat.

Saat ini, dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, pihak PDAM melakukan sistem buka tutup atau bergilir. (mat)

Loading...