Inovasi Dinkes Kepri Masuk Top 99 Nasional

Loading...

Sekdaprov Minta OPD Terus Ciptakan Inovasi Baru

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Inovasi pelayanan publik dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Kepri, masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian PANRB 2019. Judulnya, Cegah Stunting Bersama Dokter Keluarga, untuk kategori kesehatan.

Atas keberhasilan itu, Gubernur Kepri diundang menghadiri presentasi Dinkes Kepri di tingkat pusat. Yang dijadwalkan dilaksanakan sekitar tanggal 11 Juli 2019.

Hal ini disampaikan Sekdaprov Kepri Dr TS Arif Fadillah di sela penilaian proposal dan dokumentasi inovasi di Kantor Gubkepri, Selasa (2/7/2019).

“Kami memang minta setiap OPD (organisasi perangkat daerah), untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Dengan tujuan untuk lebih meningkatkan pelayanan publik,” kata Arif, yang membuka kegiatan tersebut didampingi Kepala Biro Organisasi dan Korpri Any Lindawaty SH MH.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Korpri ini, dihadiri juga oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Hukum, Mariyani Ekowati.

Dengan sumber daya manusia (SDM) saat ini di Pemprov Kepri, Arif, yakin akan muncul inovasi-inovasi baru. Yang berguna untuk masyarakat luas di Provinsi Kepri.

Selain Dinkes yang sudah masuk Top 99, ada empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang menciptakan inovasi pelayanan publik.

Keempatnya, adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Inovasinya berupa aplikasi Cek Dare Kepri. Dan, presentasinya disampaikan kepala dinasnya, Misni SKM MSi.

Kemudian, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan dengan inovasi, berjudul, “Deteksi Dini Virus Avian Influenza (Deviza). Yang presentasinya disampaikan drh Ana Dela.

Ada juga inovasi dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil (BPMD Dukcapil). Inovasinya berupa website Sipelanduk. Presentasi disampaikan langsung kepala badan, Drs Sardison MTP.

Selanjutnya, inovasi berjudul Samsat Bergerak dari Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD). Tim dari empat OPD itu, memresentasikan inovasinya, dan diwawancarai oleh tim penilai.

Penilaian dilaksanakan secara fair dan transparan oleh tim penilai (evaluator), yang dipimpin Titik Djumiarti SSos MSi dari Undip. Hasil penilaian disampaikan langsung seusai sesi presentasi, dan wawancara.

Setelah dilakukan penilaian, inovasi aplikasi Cek Dare Kepri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, terpilih sebagai terbaik dua. Terbaik satu sebagaimana disebut di atas, adalah dari Dinkes Kepri.

Untuk terbaik tiga, inovasi Deviza dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan. Selanjutnya, inovasi Sipelanduk dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil. Terakhir, adalah inovasi Samber dari BP2RD. (mat)

Loading...