Ini Nikmatnya Menyaksikan Tarung Bebas UFC

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Dua petarung seni bela diri campuran atau Mixed Martial Arts (MMA) di ring oktagon, saling berpelukan. Meski beberapa menit sebelumnya, keduanya baku pukul maksimal.

Pukulan dengan tinju atau siku, tendangan, bahkan cekikan dengan teknik gulat dilakukan sekuat tenaga. Tak jarang wajah para petarung di kejuaraan Ultimate Fighting Championship (UFC), babak belur.

Olahraga yang kini juga mulai berkembang di Indonesia ini, rutin ditayangkan di saluran televisi Fox Sport. Tajuknya, UFC Fight Night.

Selain sepak bola, MotoGP, dan Formula One, inilah salah satu tayangan yang jadi kegemaran saya. Tidak fanatik harus selalu memirsa, tapi tetap dinantikan selagi bisa.

Kecuali ada film aksi menarik yang ditayangkan saluran lain, mau tak mau saluran olahraga ditinggal. Begitu juga jika ada topik menarik yang ditaja saluran National Geographic.

Balik ke asal di lead tulisan, dua petarung yang saya sebut itu, adalah Roosevelt Roberts yang bertarung melawan Vinc Vichel.

Roberts berkulit coklat dengan tubuh penuh tato. Vichel berkulit putih, juga tubuh bertato. Saya menyebut warna kulit di sini, bukan untuk merendahkan salah satunya. Tapi sebatas memudahkan untuk mengingat mereka.

* Hasil Akhir Ditetapkan Dewan Juri

Baku pukul, dan tendangan serta cekikan berikut bantingan ala gulat juga versi judo ditampilkan keduanya dengan teknik tinggi. Keduanya berlaga hingga akhir ronde.

Tidak ada yang sampai menepuk lantai ring oktagon tanda menyerah. Pemenang laga harus dihitung oleh juri. Setelah nilai terakumulasi, wasit di ring memanggil kedua petarung.

Selanjutnya, wasit memanggil keduanya, dan berdiri di antara kedua petarung sambil memegang tangan mereka. Di laga ini, wasit memegang tangan kiri Roberts, dan tangan kanan Vichel.

Mereka bertiga menghadap ke arah kamera. Maksudnya ke arah dewan juri sambil menanti detik-detik pemenang diumumkan pembaca acara.

Sepanjang laga berlangsung, saya melihat poin yang diperoleh Vichel lebih banyak dibanding Robert. Saya menebak, Vichel akan memenangi laga ini.

Detik- detik menjelang hasil laga diumumkan terasa menegangkan. Di saat tengah tegang-tegangnya seperti itu, tiba-tiba Robert melepaskan tangan kirinya dari pegangan wasit.

Muncul pertanyaan ada apa dengan Robert? Apalagi setelah melepas tangannya dia berjalan pelan menuju arah Vichel. Tapi berhenti di depan wasit.

Sepersekian detik menjelang pembaca acara menyebut pemenang laga, Robert menunjuk jarinya ke arah Vichel. Maksudnya, yang akan menang laga ini adalah Vichel. Bukan dirinya.

* Yang Kalah Langsung Ucapkan Selamat ke Pemenang

Benar saja. Sesaat berselang nama Vichel diumumkan sebagai pemenang laga, wasit pun mengangkat tangan Vichel. Tanda dia yang menang.

Sebelum wasit sempat melepas tangan Vichel, Robert datang mengambil alih. Dia yang meneruskan mengangkat tangan kanan Vichel.

Vichel pun membalas dengan memeluk Robert. Padahal hanya beberapa menit sebelumnya keduanya baku pukul habis-habisan.

Ini yang membuat saya menggemari tayangan UFC. Gentleman. Sportif atau apalah istilahnya, terserah. Yang jelas bukan negarawan he he he.

Yang menang tidak jemawa, dan tidak perlu sujud sukur. Apalagi sampai berulang-ulang dan dengan mengundang wartawan.

Pihak yang kalah pun langsung menyampaikan ucapan selamat. Bahkan, sebelum hasil akhir diumumkan panitia. Eh… maksud saya oleh pembawa acara.

Yang kalah juga tidak sibuk mencari aturan lain di luar panggung UFC. Agar, bisa dinyatakan sebagai pemenang laga.

* Ulah Khabib Tersulut Provokasi Tim McGregor

Meski begitu, ada satu laga UFC yang saya tidak suka. Bukan tidak suka dengan hasil akhirnya, karena pemenangnya adalah favorit saya. Tapi kejadian sesudah laga.

Itu kejadian di saat laga Khabib Nurmagomedov vs Conor McGregor. Atlet favorit saya Khabib, asal Rusia menang TKO saat itu.

Bukannya saling berangkulan, usai laga Khabib malah meloncati ring oktagon, untuk mengejar rekan McGregor. Dan, terlibat baku pukul. Yang kemudian merebak sampai ke ring oktagon.

Sungguh perilaku yang tidak negarawan. Salah lagi… Maksud saya, tidak gentleman.

Baku pukul ramai-ramai itu terjadi karena provokasi yang dilakukan tim McGregor ke kubu Khabib. Bukan karena McGregor tidak puas dengan hasil laga.

McGregor yang kalah telak dari Khabib tetap menerima kekalahannya.

Khabib Nurmagomedov akan naik ring oktagon lagi, Minggu (8/10/2019) pukul 01.00 WIB di Abu Dhabi. Kali ini dia akan berlaga melawan Dustin Poirier. Untuk mencari juara sejati di kelas ringan Ultimate Fighting Championship (UFC).

Semoga tak ada kericuhan setelah laga. Yang menang tidak perlu berpesta pora. Yang kalah pun tak perlu mencari juri lain, agar kemenangan lawannya berpindah ke dirinya.

Saya jelas berharap Khabib yang menang nantinya. Semoga saja ya he he he. (sigit rachmat)

Loading...