Tempat Wisata Kepri Bisa Didukung Dana Desa

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Tempat wisata banyak terdapat di Kepri. Namun belum ada yang tampak menonjol dengan memanfaatkan dana desa. Padahal pariwisata sedang naik daun.

Desa-desa di Provinsi Kepri diintruksikan untuk dikembangkan menjadi desa wisata. Instruksi itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Eko Putro Sanjoyo.

Pada saat menghadiri Rapat Kerja Pemerintah Desa Tahun 2019 di Hotel CK Tanjungpinang, Maret 2019 lalu. Eko minta, agar dana desa di Kepri, dimanfaatkan untuk penataan kawasan wisata.

Belum jelas, apakah instruksi itu hanya dianggap sebatas angin lalu di Kepri atau sudah dilaksanakan. Tergantung aparatur Pemdanya, apakah cuma sibuk mengurus penyaluran dana desa.

Atau, serius memberdayakan masyarakat desanya. Yang jelas, di daerah lain instruksi Menteri Desa itu mulai dilaksanakan.

Mengelola Desa sebagai Tempat Wisata

Masyarakat Pandeglang belajar mengelola desa mereka menjadi tempat wisata yang menarik
Masyarakat Pandeglang, Banten antusias mengikuti pelatihan mengelola desa wisata oleh Kemenpar. Foto – kemenpar.go.id

Seperti di Pandeglang, Banten, masyarakatnya dibekali Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tentang cara mengelola desa wisata. Termasuk langkah pengembangan destinasi, penyusunan story telling, dan pembentukan kelompok sadar wisata (pokdarwis).

Asisten Deputi Pengembangan SDM Pariwisata dan Hubungan Antar Lembaga Kemenpar Wisnu Bawa Tarunajaya, mengatakan pendampingan, dan fasilitasi pelatihan masyarakat desa wisata, ini. Agar, lebih siap menerima wisatawan yang datang.

Hal ini disampaikannya saat kegiatan Pengembangan Desa Wisata di Rumah Makan Cibaru Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (18/5/2019), sebagaimana dirilis kemenpar.go.id.

“Langkah ini juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa wisata. Agar, mampu meningkatkan dan mengembangkan desa wisata. Sebagai implementasi dari sinergi program pengembangan desa wisata,” kata Wisnu.

Wisnu menjelaskan, pengembangan desa wisata, menjadi stimulus positif pertumbuhan perekonomian pedesaan. Dengan itu diharapkan, akan ada peningkatan percepatan kesejahteraan masyarakat desa.

Pariwisata Cepat Meraup Devisa

Desa wisata di Pandeglang juga mengundang perhatian anak muda
Anak-anak muda di Pandeglang juga semangat ingin mengelola desa wisata. Foto – kemenpar.go.id

Ia mengingatkan, bahwa pariwisata merupakan cara tercepat untuk meraup devisa. Sehingga, pariwisata perlu dikembangkan dalam membangun perekonomian desa.

“Artinya multiplier effect pariwisata terjadi. Di seluruh negara di dunia, devisa sektor riil akan tumbuh ketika sektor pariwisata tumbuh. Itu sudah terbukti. Di desa pun jelas ini dapat diterapkan,” katanya.

Kegiatan yang diikuti 50 orang ini juga menghadirkan praktisi yang berkompeten di bidangnya. Seperti praktisi untuk Desa Wisata dan Pengelolaan Akomodasi Ari Ekoprianto, Tuti Rostiati Maulani, dan Nenden Suciyati Sartika.

Sebagai wujud keseriusan, Kemenpar dan Kemendes pun membuat MoU pada 2017. Untuk mendukung pembangunan desa wisata.

Hal tersebut ditindaklanjuti dengan penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD).

Saat ini, pariwisata merupakan sektor yang paling digalakkan pengembangannya oleh pemerintah. Sektor pariwisata sudah ditargetkan, untuk dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. Termasuk untuk mendukung sektor lain yang ada di objek wisata tersebut.

“Prinsipnya pengembangan desa wisata berbasis masyarakat, baik budaya maupun alam. Bimbingan teknis ini kita harapkan dapat menambah wawasan masyarakat.

Kita mendukung pengembangan tempat wisata yang ada di desa. Karena lewat desa wisata ini masyarakat akan merasakan dampak ekonominya,” kata Wisnu. (mat)

Loading...