TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pejabat Sekda Kota Tanjungpinang Tengku Dahlan, menepis anggapan open bidding di Pemko tidak diminati. Menurutnya, para peminat jabatan eselon II itu, baru akan mendaftar menjelang ditutupnya proses seleksi.
“Mereka bergerak last minute tu. Soalnye yang legalisir persyaratan dah banyak. Ada 7 sampai 8 orang lah,” kata Tengku Dahlan menjawab suarasiber.com, Sabtu (18/5/2019).
Siapa saja pejabat-pejabat yang sudah memersiapkan ikut open bidding itu, Tengku Dahlan, tidak hafal. Karena, nama-namanya ada di di BPKSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Pemko Tanjungpinang.
“Datanya di BPKSDM,” tukasnya.
Di Pemko minimal ada lima jabatan eselon II, yang kosong. Kelimanya, adalah Sekertaris Daerah (Sekda). Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, dan
Kasatpol PP Tanjungpinang.
Kemudian, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang). Dan, Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T).
Ada beberapa nama pejabat dari Pemprov Kepri, yang disebut akan menjabat jabatan tersebut di atas. Salah satunya disebut masih sanak saudara wako.
Sepi Peminat
Sebelumnya redaksi suarasiber.com mendapatkan informasi, open bidding jabatan eselon II di Pemko Tanjungpinang sepi peminat. Pasalnya, siapa yang akan menduduki jabatan yang dilelang itu sudah diketahui.
Kalau ada pejabat lain yang ikut seleksi lelang jabatan, itu hanya sebagai penggembira saja.
“Sama-sama sudah kita maklumi, open bidding di Pemko itu cuma formalitas saja. Siapa yang akan menjabat sudah tahu siapa orangnya,” ujar seorang pejabat di Provinsi Kepri, yang minta namanya disimpan.
Menurutnya, nyaris semua lelang jabatan atau open bidding atau apapun namanya di semua Pemda di Provinsi Kepri hanya untuk formalitas. Formalitas supaya sesuai aturan perundangan, dan sah.
“Di Pemprov Kepri pun begitu juga. Di Pemkab Bintan, apalagi. Open bidding atau lelang jabatan hanya sebatas formalitas. Semua pejabat di Kepri juga sudah tahu,” jelasnya. (mat)
