Ada Little Hong Kong di Lingga

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Di sekitar utara Pulau Lingga, ada satu daerah yang perekonomiannya sudah berdenyut kencang sejak sebelum Indonesia merdeka.

Daerah ini menjadi semacam pangkalan berbagai barang eks Singapura, sebelum didistribusikan ke berbagai daerah di nusantara. Khususnya ke Kuala Tungkal, Jambi.

Tak hanya itu, daerah ini juga menjadi tempat singgah, dan mengisi air bersih untuk kapal-kapal dari Jawa yang akan ke Singapura.

Begitu hidupnya perekonomian, dan gemerlapnya daerah ini di masa itu, sehingga diberi gelar Hong Kong-nya Lingga atau little Hong Kong-nya di Lingga.

Hal ini disampaikan Dedi Arman, Koordinator Perpustakaan dan Dokumentasi Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri menjawab suarasiber.com, Sabtu (2/2/2019).

Baca Juga:

Selama Sebulan, 12 Warga Karimun Tersandung Pidana Narkotika, Seorang Oknum PNS

Kru Kapal Mega Daya 17 Menolak Dievakuasi Petugas SAR

184 Wisman Terbang Langsung dari Tiongkok ke Tanjungpinang dengan Sriwijaya Air

Seorang Pelajar SMK Hanyut dan Hilang di Jembatan III Barelang Batam

“Nama daerah ini Pancur. Pancur itu dulunya, adalah nama pancuran yang ada di Pancur Hulu. Orang di sekitar Pancur menyebutnya Hong Kong-nya Lingga,” kata Dedi, yang mantan wartawan Batam Pos itu.

Awalnya, ujar Dedi, hanya ada 1 rumah di Pancur. Yang kemudian berkembang menjadi ratusan. Nyaris seluruhnya berada di atas air (pelantar). Dan, untuk menghubungkannya digunakan beberapa jembatan kayu.

Pancur terlindung dari empasan ombak, dan gelombang tinggi. Khususnya gelombang dari angin utara. Karena di depannya ada beberapa pulau sebagai pelindungnya.

Itu menjadi kelebihan Pancur, selain adanya sumber air bersih yang berlimpah. Sehingga, kawasan ini berkembang pesat di masa itu. Sekaligus menjadi pangkalan ekspor hasil bumi di Lingga ke Singapura, dan daerah lainnya. (mat)

Loading...