Prambanan di Lobam Saat Ini seperti Kota Hantu

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Kawasan Prambanan, Lobam dulunya dikenal karena sangat ramai dan nyaris hidup dari pagi hingga ke pagi lagi. Aktivitas ekonomi pun bergerak kencang. Kini, Prambanan seperti kota hantu. Sepi, dan nyaris tanpa kehidupan.

Di awal 2000-an, kata Cecep warga Tanjunguban, kawasan ini sangat menjanjikan secara ekonomi. Karena ramainya dia bahkan pernah ingin membuka usaha di sana.

“Nyaris 24 jam ramainya. Kaget kali lah waktu pertama datang lihat Prambanan,” kata Cecep kepada suarasiber.com, kemarin.

Sebelum berbincang, Cecep mengirim sejumlah foto kawasan Prambanan terkini melalui pesan WhatsApp. Dari fotonya tergambar jelas kawasan itu sudah mati.

Baca Juga:

Di Sini Tempatnya Belanda Menimbun Minyak

Mimpi Kerja di Malaysia Melayang, Modal Rp 3,5 Juta Pun Hilang

Tanjungpinang Macet Parah, Simpang Pamedan ke Simpang Kota Piring Butuh Waktu 1 Jam Lebih

Pemilik Honda Jazz di Batam Deklarasikan HJCI

“Seperti itulah kondisinya sekarang. Tak percaya rasanya kalau ingat dulu. Tapi begitulah faktanya,” sebut Cecep.

Kalaupun masih ada penghuninya hanya sedikit sekali. Ditambahkannya, “Dulu kalau malam seperti ada pasar malam. Ada pasar rakyat, orang jualan semua jenis barang. Ada makanan, pakaian, sayuran, daging dan lainnya. Pokoknya lengkap.”

Sepinya kawasan ini seiring dengan hengkangnya puluhan investor dari Lobam. Kondisi itu membuat jumlah pekerjanya juga berkurang. Hijrah, mencari rezeki ke tempat lain.

“Sekarang masih ada, Bang. Kalau tak salah masih ada sekitar 4 ribuan pekerja di Lobam. Dulunya sih sampai belasan ribu orang yang kerja di Lobam,” terang warga Lobam, Memet yang dikonfirmasi terpisah.

Memet juga membenarkan, Prambanan dulu seperti kota yang hidup 24 jam sehari. Sekarang, seperti kota hantu. Sampai kapan? Sampai banyak investor datang lagi ke Lobam. (mat)

Loading...