Di Sini Tempatnya Belanda Menimbun Minyak

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Meski mengangkangi Tanjungpinang hingga ratusan tahun, namun tak banyak yang diwariskan kolonialis Belanda. Selain sejumlah bangunan, sifat korupsinya, dan kuburan di Jalan Kamboja. Selebihnya cuma tinggal namanya saja.

Salah satunya yang hanya tinggal nama, adalah Gudang Minyak. Nama itu sekarang menjadi nama jalan.

Sama seperti peninggalan Belanda lainnya, yang umumnya hanya berjarak sekitar 1 Km saja dari pelabuhan. Begitu juga dengan Gudang Minyak.

Jalan yang kecil, dan sempit yang jaraknya cuma sekitar 1 Km dari pelabuhan Sribintan Pura. Selain cerita dari mulut ke mulut dalam beberapa versi, tak ada sesuatu yang istimewa di sini.

Baca Juga:

Tanjungpinang Macet Parah, Simpang Pamedan ke Simpang Kota Piring Butuh Waktu 1 Jam Lebih

Pemilik Honda Jazz di Batam Deklarasikan HJCI

Sejak Ada Lampu Merah Albaik, Warga Menjaga Mulutnya Lebih Baik

Srikandi Sahabat Nuryanto Hadir di Tengah Masyarakat Batam

Tidak ada apapun sebagai penanda adanya gudang minyak atau sisa logistiknya. Walaupun kolonialis Belanda pernah menjadikannya sebagai pusat logistik bahan bakar minyak.

Minyak itu tak cuma digunakan untuk menyalakan pembangkit listriknya di Jalan Bakar Batu (kini jadi milik PLN). Namun juga untuk kapal-kapal Belanda, dan kapal lainnya yang butuh minyak.

“Para pelaut yang singgah di Tanjungpinang membeli minyak di daerah ini. Kampungnya diberi nama Gudang Minyak. Sekarang jadi nama jalan, Jalan Gudang Minyak,” kata Dedi Arman,
Koordinator Perpustakaan dan Dokumentasi Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri menjawab suarasiber.com, Senin (28/1/2019). (mat)

Loading...