Berselimut Mantel, Personel Polri dan TNI Berjaga hingga Pagi

Loading...

ANAMBAS (suarasiber) – Imbauan Bupati Anambas Abdul haris agar semua pihak waspada menghadapi angin kencang dan gelombang tinggi di Perairan Anambas disikapi dengan langkah antisipasi. Salah satunya para personel di Polsek Jemaja.

Di tengah dinginnya malam, ditambah angin kencang yang bertiup, sejumlah polisi tetap terjaga. Dalam pantauan suarasiber.com, malam itu ada empat personel Polsek Jemaja di salah satu ruangan. Semuanya masih mengenakan mantel berkerudung. Untuk mengurangi rasa kantuk, mereka bercengkerama.

Jam dinding yang dipasang di atas kepala mereka, diantara Visi dan Misi Polri yang dibingkai figura, jarum menunjukkan 02.17 WIB dinihari.

Kapolsek Jemaja, AKP Feri Kuswanto SH menjelaskan, imbauan yang disebarkan melalui media sosial angin kencang akan datang pukul 00.00 malam itu. Meski demikian, untuk berjaga-jaga polisi dan anggota TNI tetap melanjutkan jaga sampai pagi.

Ia juga menyebutkan bangunan yang dijadikan lokasi berlindung warga yaitu Masjid Alihsan dan Masjid Alkautsar serta kantor desa. “Sejumlah desa di Jemaja juga kondisinya sama seperti ini, ada warga yang mengungsi, terutama yang tinggal di bibir pantai,” sebut Feri.

Hingga menjelang pagi, laporan dari anggota Polsek Jemaja dan TNI di lapangan kondisinya aman. “Anggota kami, anggota TNI dan Tim Tagana Kabupaten Anambas tengah menyusuri sejumlah wilayah di Jemaja,” lanjutnya.

Yang juga ikut berjaga malam itu ialah Camat Jemaja Abdullah Sani. Ditemui suarasiber.com di Masjid Alihsan, Sani mewanti-wanti warganya agar menunggu angin reda baru boleh beraktivitas di laut.

“Semoga tidak terjadi apa-apa, mohon doanya untuk warga agar bisa kembali pulang ke rumah,” kata Sani. (hs)

Loading...