TANJUNGPINANG (suarasiber) – Aziz Martindaz, salah seorang aktivis yang melaksanakan unjuk rasa di kantor Bupati Lingga, Senin (7/1/2019), mengatakan saat dilakukan aksi tersebut sama sekali tidak menyinggung soal suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
“Sama sekali tidak ada menyebut soal SARA,” kata Aziz kepada suarasiber.com, Selasa (8/1/2019).
Aksi itu, ujar Aziz, dilakukan sebagai wujud solidaritas kepada sesama aktivis di Lingga, yang dilaporkan Ady Indra Pawennari ke pihak kepolisian. Terkait dengan pernyataannya di media sosial soal persawahan di Lingga.
Baca Juga :
Berharap Berkah Vihara Tian Huo Kong di Bazar Imlek Tanjungpinang
Kasal Ingatkan Peran Kowal sebagai Prajurit, Istri, Anak dan Ibu
Posisi Geograrfis Kepri Harus Memberi Keuntungan Besar untuk Negeri Ini
Dua Warga Batam Palak Polisi yang Menyamar, Apa yang Terjadi?
9 Bulan Menjabat Kajati Kepri, Asri Agung Masih Ingat Dihajar Ombak Basah Kuyup
“Maunya, kalau ada masalah bisa diselesaikan melalui diskusi atau dialog. Jangan langsung main lapor ke polisi,” ujarnya.
Hal itu juga yang disampaikan massa pengunjuk rasa yang diterima dan berdialog dengan Sekda Lingga H Juramadi Esram. Mereka meminta agar Pemkab Lingga mendesak polisi untuk tidak menindaklanjuti laporan yang dilaporkan Ady.
Selain itu, dalam salah satu permintaannya pengunjuk rasa juga menyatakan sikap agar Ady keluar (diusir) dari Lingga. (mat)
