Ada Polisi atau Tidak, Marka di Simpang Maut Tetap Diterobos Pengendara

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Road barrier atau pembatas jalan yang juga jadi rambu marka jalan di “simpang maut” Jalan Basuki Rahmat – Jalan Wiratno – Jalan Lembah Purnama – Jalan ke Jembatan 3 Dompak, Tanjungpinang. tak mampu mencegah prilaku menyimpang sejumlah pengguna jalan.

Khususnya pengguna kendaraan bermotor beroda dua. Pembatas jalan ini menjadi solusi sementara yang dipasang Satlantas Polres Tanjungpinang. Setelah laka maut yang menewaskan seorang ibu, beberapa waktu lalu.

Agar kejadian serupa tak terulang. Karena untuk merekayasa ulang persimpangan itu, Dishub Kepri harus menunggu konsultan lebih dulu.

Faktanya, pengendara sepeda motor tetap menerobos. Redaksi suarasiber.com, Senin (28/1/2019) siang, melihat langsung 2 unit sepeda motor menerobos dari arah Jalan Wiratno tujuan ke Jalan Lembah Purnama.

Pengendara lain dari arah berlawanan, Jalan Basuki Rahmat, terpaksa mengerem kendaraannya agar tidak terjadi lakalantas.

Tak cuma diterobos, road barrier yang sudah diisi air agar berat ternyata juga digeser. Supaya bisa dilalui kendaraan. Jangankan tak ada polisi, ada polisi pun tetap diterobos.

Baca Juga:

Mimpi Kerja di Malaysia Melayang, Modal Rp 3,5 Juta Pun Hilang

Tanjungpinang Macet Parah, Simpang Pamedan ke Simpang Kota Piring Butuh Waktu 1 Jam Lebih

Pemilik Honda Jazz di Batam Deklarasikan HJCI

Sejak Ada Lampu Merah Albaik, Warga Menjaga Mulutnya Lebih Baik

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kasatlantas Polres Tanjungpinang AKP Krisna Yowe Ramadhani, membenarkannya. Berulangkali juga Krisna menjumpai penerobos seperti itu.

Nasib baik, mereka tak ditilang dan hanya dikasih teguran serta perintah agar melalui U-turn di depan eks Kantor Gubkepri. Bukannya terima kasih karena tidak ditilang, sebaliknya malah mengomel.

“Saya sendiri pernah sehari sampai 2 kali perbaiki posisi yang digeser. Pagi lewat situ lihat tergeser saya perbaiki. Balik pulang dari kantor lewat situ, lihat sudah tergeser lagi,” kata Krisna.

Seorang warga, Amran, yang ditemui di tepi jalan karena melihat suarasiber.com memotret road barrier, menilai simpang maut sebagai rekayasa jalan terburuk yang pernah dilihatnya.

“Ada 5 atau 6 jalan yang bertemu di simpang itu, apa tak buruk kali rekayasa jalannya. Tambahan pula yang dari arah jembatan Dompak ujungnya letter T. Bahaya betul,” ucap Amran, sembari berharap rekayasa jalan di simpang maut itu cepat diperbaiki. (mat)

Loading...