Petani Pisang di Rewak Kesulitan Jual Hasil Kebunnya

Loading...

ANAMBAS (suarasiber) – Petani Desa Rewak, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Anambas, Kepri saat ini tengah risau, galau, sedih. Pasalnya hasil kebun mereka berupa pisang sangat sulit dijual. Persoalan yang membelit ialah tiadanya pemasaran yang menjamin keberlangsungan jual beli.

Padahal, 90 persen warga Desa Rewak adalah petani. Dan sebagian besar menanam pisang di lahan-lahan mereka. Kebingungan selalu dirasakan petani setiap kali musim panen pisang tiba.

Hal ini diakui oleh Kaslan, petani pisang Desa Rewak. “Hasil panen pisang minimal 1,5 ton bahkan jika sedang bagus bisa 6 ton per minggu. Kami kewalahan untuk menjualnya, kerugian sudah terbayang,” ujarnya kepada suarasiber.com, rabu (12/12/2018).

Kaslan dan para petani lain sudah kehaibsan akal. Pasar pisang di Kecamatan Jemaja sudah terisi semua oleh hasil kebun petani setempat. Upaya menjual ke kota lain, seperti Tanjungpinang sudah berlangsung sejak lama. Persoalannya, ketika hasil panen pisang melimpah dan bukan hanya pisang dari Desa Rewak yang masuk Tanjungpinang, Kaslan dan petani lain hanya bisa pasrah.

Baca Juga :

Diskusi Izin Tambang di Lingga Tanpa Dihadiri Pejabat Pemprov Kepri

Izin Lingkungan Pertambangan, Kabupaten/Kota bukan Lagi “Keranjang Sampah”

Angin Kencang Tumbangkan Pohon, Rumah Warga Rusak

“Penampung pisang di Tanjungpinang tak mau membeli pisang dari sini. Ya karena stoknya masih banyak saya rasa,” ujar Kaslan.

Kepala Desa Rewak, Jabridin yang dikonfirmasi suarasiber mengaku memahami kesulitan warganya. Pemerintah desa tak mampu membantu. yang bisa dilakukan Jabridin ialah membentuk kembali kepengurusan BUMDes. Sebelumnya badan ini sudah terpilih orang-orangnya, namun lantaran ketiadaan dana maka programnya tak jalan.

“Semoga dengan adanya kepengurusan BUMDes baru ada solusi bagaimana menjual hasil kebun para petani pisang di Desa Rewak,” ujar Jabridin.

Jabridin berharap Pemkab Anambas melalui instansi terkait bisa membantu mencarikan jalan keluar secepatnya. (hs)

Loading...