Kasek SMAN 2 Tanjungpinang Pimpin Sekolah di Kuala Lumpur, Malaysia

Loading...
Ditugaskan 3 Tahun oleh Mendikbud

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Dr Encik Abd Hajar MM, Kepala Sekolah SMAN 2 Tanjungpinang resmi diangkat menjadi Kepala Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia mulai akhir tahun 2018 ini. Pengangkatan putra Kepri pertama yang menjadi Kepsek Sekolah Indonesia di luar negeri ini, berdasarkan SK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Ni 70370/A.A3/KP/2018 tanggal 5 Oktober 2018.

Encik yang dilahirkan di Dabo, Singkep, 50 tahun yang lalu itu, ditempatkan di Kementerian Luar Negeri sebagai Kepala Sekolah Indonesia perwakilan Kuala Lumpur selama tiga tahun.

Karena bertugas di luar negeri dengan sendirinya Encik berada di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Dan, di Kedubes ini posisi Encik, adalah sebagai home staf, yang membantu duta pendidikan, dan kebudayaan di Malaysia. Sekaligus memromosikan Indonesia di Malaysia.

Sebelum menempati pos di Kuala Lumpur, Encik terlebih dulu mengikuti open biding yang diikuti sekitar 189 kepala sekolah dan guru se-Indonesia. Kemampuan berbahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris menjadi syarat terpenting (Toefl 550), yang diuji di open biding. Selain psikotes, dan presentasi visi.

“Hanya 2 orang yang lulus. Kami dengan sorang lagi yang ditempatkan di Tokyo, Jepang. Status kami tetap PNS Pemprov Kepri, dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Kepri yang telah mengizinkan kami ikut seleksi. Dan, Alhamdulillah bisa lulus,” kata Encik Abdul Hajar menjawab suarasiber, Kamis (8/11/2018).

[irp posts=”12370″ name=”Ada Tersangka Baru di Korupsi Pelabuhan Dompak?”]

[irp posts=”12361″ name=”Sepasang Remaja di Tanjungpinang Gagalkan Aksi Perampokan”]

[irp posts=”12358″ name=”Seperti Apa Rekayasa Simpang Maut di Tanjungpinang? Tunggu 2019, Ya”]

Menjawab tentang Sekolah Indonesia di Kuala Lumpur itu, Encik yang alumni FKIP Universitas Riau, mengatakan sekolah itu sama seperti sekolah di Indonesia, dan menggunakan kurikulum nasional. Bedanya, sekolah yang muridnya merupakan anak-anak orang Indonesia yang berada di Malaysia, seperti sekolah satu atap, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA.

“Kepala sekolahnya 1 orang, wakilnya ada 9 orang. Kalau jumlah muridnya sekitar 500-an orang,” ujar Encik, yang sudah 3 kali mengikuti open biding ini atau sejak 2017, namun baru kali ini berhasil lulus.

Tes atau open biding pertama yang diikutinya saat seleksi Kepsek Sekolah Indonesia di Singapura. Saat itu Encik belum berhasil. Kedua kalinya ikut seleksi Kepsek Sekolah Indonesia di Myanmar, juga belum berhasil. Baru pada kesempatan ketiga, Encik yang mantan guru terbaik nasional, dan kepala sekolah terbaik di Indonesia ini, berhasil lulus.

“Memang sudah cita-cita (jadi kepala sekolah Indonesia di luar negeri) sejak pertama diangkat menjadi kepala sekolah di Tanjungpinang. Alhamdulillah setelah tiga kali ikut tes bisa juga tercapai,” jelasnya.

Sebagai gambaran, Sekolah Indonesia di Luar Negeri hanya ada 16 unit, dan berada di 12 negara sahabat. Khususnya, yang banyak warga negara Indonesia berada. Di Malaysia sendiri ada 3 unit Sekolah Indonesia, 1 di Kuala Lumpur, 1 di Johor Bahru dan 1 di Kinabalu.

Encik berharap selama 3 tahun ke depan di Malaysia, bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia umumnya, dan untuk Provinsi Kepri khususnya serta kabupaten/kota di Kepri. Encik juga siap membantu menjembatani kerja sama antara Kerajaan Malaysia dengan Pemprov Kepri atau dengan Pemda lainnya di Kepri atau antara perguruan tinggi di Kepri dengan perguruan tinggi di Malaysia. (mat)

Loading...