SPPD Fiktif Menjamur di Kepri

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Penggunaan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif, oleh oknum yang berhak menggunakannya diduga masih berlangsung hingga kini. SPPD-nya berangkat dibawa oknum lainnya. Sedangkan orangnya tetap berada di tempat.

“Bukan cuma masih ada. Tapi masih menjamur di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di seluruh Kepri,” kata Buana F Februari, Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Kepri menjawab suarasiber.com, Kamis (18/10/2018).

Sebelumnya, media ini mendapat informasi adanya oknum-oknum ASN juga di lembaga terhormat, mencuri APBD melalui SPPD fiktif.

“Orang itu ada di kedai kopi. Padahal, namanya ada di daftar DL (dinas luar) minggu ini,” sebut warga yang minta namanya ditulis Amin.

[irp posts=”11617″ name=”PWI Natuna Selenggarakan Uji Kompetensi Wartawan Angkatan I”]

[irp posts=”11614″ name=”Alhamdulillah, Kepri 4 Besar MTQ Nasional XXVII di Sumatera Utara”]

[irp posts=”11611″ name=”Gubernur Kepri Antar Sendiri Batuan Korban Puting Beliung Pakai Motor”]

Praktek kotor itu yang dibenarkan Buana. Menjawab pertanyaan bagaimana mengetahui adanya praktek kotor itu, Buana, menjawab agak sulit. Karena yang mengetahuinya adalah rekan-rekan sekantor atau staf atau sekretaris oknum itu sendiri.

“Namun, untuk OPD atau lembaga yang sudah menggunakan absebsi online, sangat mudah mengetahuinya. Cek absennya. Kalau di namanya tertulis DL (dinas luar) tapi orangnya ada di Tanjungpinang. Berarti membengak (bohong),” jelas Buana.

Menurut Buana, itu baru salah satu modus. Modus lainnya yang digunakan oknum-oknum itu untuk mencuri SPPD, adalah dengan menggunakan cap palsu.

“Palsu memalsukan cap pun ade. Pokoknya macam-macam. Ilmunya tinggi-tinggi,” beber Buana. (mat)

Loading...