Mengenal Sosok Arief yang Dicap Galak dan Menakutkan

Loading...

JAKARTA (suarasiber) – Tak banyak yang berubah dari penampilannya. Gaya bicara dan sikapnya yang rendah hati, masih seperti yang dulu. Tak ada bedanya ketika Ia masih menyandang pangkat melati 2 di pundaknya 13 tahun lalu.

Senyum khasnya ketika diajak bicara, merupakan ciri khasnya yang tak hilang, meski pangkat bintang 3 sudah disandangnya. Masih tetap low profile. Tutur katanya lembut dan santun, kontras dengan citra dirinya yang dicap “galak serta menakutkan.”

Ia adalah Komjen Pol H Arief Sulistyanto MSi, Kabareskrim Polri yang dilantik oleh Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian pada tanggal 17 Agustus 2018 lalu.

Saya mengenalnya ketika ia menjadi Kapolres Tanjungpinang, Kepulauan Riau tahun 2005 – 2006. Saya memang tak sering berinteraksi langsung dengannya. Tapi, saya cukup mengenal sosoknya dari balik meja redaksi.

[irp posts=”11411″ name=”Weekend di Warunk Upnormal, Ada yang Pedaz Dahzat…”]

[irp posts=”11406″ name=”Kapal Puskel Anambas Terbalik, Diduga karena Arus Kuat”]

[irp posts=”11401″ name=”Profil WA Semua Anggota Polres Natuna Sama, Ada Apa?”]

Hampir tiap hari saya menerima laporan dan tulisan unik tentangnya dari wartawan saya yang bertugas di Polres Tanjungpinang yang dipimpinnya. Kebiasaannya patroli naik motor sendirian pada malam hari jadi pembeda dari pejabat polisi pendahulunya.

Patroli seusai salat Subuh juga acap dilakukannya. Dan, tetap dengan sepeda motor. Sendirian! Meski terkadang juga didampingi istrinya tercinta dr Niken Manohara Arief. Yang juga ramah, dan selalu berpenampilan sederhana hingga kini.

Nyaris tak ada tindak kriminal yang menonjol pada zamannya. Pada malam hari, ia tak segan-segan turun sendiri melakukan patroli di pusat-pusat keramaian. Seperti di Pujasera dan lainnya. Tentu saja dengan penyamaran yang sangat sempurna.

Di eranya, setiap oknum anggota Polres Tanjungpinang yang berperilaku menyimpang, langsung ditindak tegas.

Masa itu, Arief juga membongkar kasus tindak pidana korupsi pengadaan pin emas oknum anggota DPRD Kota Tanjungpinang periode 2004 – 2009.

Di zaman now ini, oknum anggota dewan ditangkap sudah jadi hal yang lumrah. Dan, Arief sudah melakukannya jauh sebelumnya.

Tak ada ampun. Pokoknya, tak ada yang lolos dari jerat hukum. Semua yang terlibat dilibas habis.

“Masih ingat kan kasus pin emas oknum anggota DPRD Tanjungpinang? Saya tak pernah takut, meski harus dicopot sekalipun. Jabatan itu adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan,” kata Arief ketika saya dan Sigit Rahmat, Pemred suarasiber.com menemuinya di ruang kerjanya, Kamis (11/10/2018).

Banyak cerita-cerita unik yang kami bicarakan bersamanya. Termasuk tentang Kota Tanjungpinang dulu dan kini. Tak sedikit pun ia tertarik bicara tentang politik ketika Sigit Rachmat mencoba mengarahkan diskusi ke arah itu. Apalagi tentang suksesi kepemimpinan Polri ke depan.

“Jika Tuhan menghendaki, saya hanya ingin jadi pengajar. Saya tidak suka yang aneh-aneh,” kata Arief merendah.

Tak terasa, hampir satu 1 jam lamanya kami bercengkrama. Sampai akhirnya kami pamit untuk melanjutkan kegiatan diskusi tentang potensi garam Kabupaten Lingga di gedung Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (ady indra pawennari)

Loading...