Ratusan Orang Berkumpul di Gedung Daerah, Bergerak dan Beraksi

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Masih banyak orang baik di sekitar kita. Masih banyak orang baik peduli bumi ini. Masih banyak yang rela menggunakan waktu untuk berbuat baik. Meski, tentu saja, tak sedikit orang yang tak peduli dengan hal-hal tersebut.

Saya adalah orang yang sedikit berbeda dengan pengguna internet kebanyakan. Salah satu hal kesukaan saya ialah mencari informasi agenda-agenda nasional atau internasional, adakah yang virusnya sampai ke Tanjungpinang, tempat saya biasa menulis artikel. Atau mewabah sampai Kepri, provinsi di mana Tanjungpinang ada di dalam wilayahnya.

Turut berpartisipasi membersihkan sampah bersama ratusan juta warga dunia pada hari dan jam yang sama sesuai wilayahnya masing-masing. F-istimewa

Ketika muncul gerakan sosial di worldcleanupday.org, saya tahu di Indonesia gerakan ini langsung direspon. Dan saya mengakses indorelawan.org untuk mencari benang merahnya. Yup, seperti biasa orang Indonesia tak mau ketinggalan.

Oh, ya, World Clean Up Day (WCUD) adalah kampanye aksi bersih terhadap sampah yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 15 September 2018 di seluruh dunia yang diikuti oleh 150 negara. Faktanya, terdapat 1,3 miliar ton sampah yang dihasilkan setiap tahunnya. Hanya 1.368 juta ton sampah yang berakhir di tempat penampungan sampah dunia.

Sisanya adalah sampah yang tersebar di sungai, laut, dibakar secara terbuka, tersebar di jalan-jalan perkampungan dan perkotaan. Faktanya lagi, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Nggak banyak kata, cukup menuliskan On 15th September history was made. Millions united worldwide to clean up the world in a single day di laman depan worldcleanupday.org. Begitu saja. Tetapi gaungnya lebih keras dari soundsystem grup band metal terkenal sekalipun.

Sampah di pasar pun tak luput dari incaran, dipungut dan dibuang ke tempat sampah. F-istimewa

Saya ingat, ada anak-anak muda menghadap Sekdaprov Kepri, H TS Arif Fadillah, 6 September 2018 di ruang kerjanya, Istana Kota Piring, Dompak. Dalam pertemuan ini dijelaskan, di Tanjungpinang, lokasinya dipusatkan di Pelantar 1,2, dan 3. Relawan berkumpul dahulu di Gedung Daerah.

Di Bintan di Kelurahan Kawal, Tanjunguban dan Lagoi; Kota Batam di Dataran Engku Putri; Karimun di Pesisir Pantai Pasar Sore Sungai Lakam Timur; Anambas di Pulau Siantan Tarempa; Natuna di Pantai Kencana Ranai; Lingga di Kelurahan Pancur, Cening dan Pantai Mempanak.

Target dunia 350 juta orang buang sampah pada 15 September, Indonesia 13 juta orang. Saya sempat berpikir, di Kepri ada berapa orang ya? Lalu saya buka indorelawan.org. Dari 11 lokasi yang didaftarkan, baru 5 yang terlihat datanya di website tersebut.

Hari-hari berlalu, ada hujan, gerimis, terik. Saya menunggu tanggal 15 September pagi.

Sampah yang dibungkus plastik dikumpulkan untuk diangkut ke tempat pembuangan akhir. F-istimewa

Dan di 15 September pagi, saya melintasi Gedung Daerah. Ratusan orang berkumpul. Tujuannya: berpartisipasi dalam WCUD. Orang-orang baik itu (setidaknya untuk kepeduliannya akan lingkungan), hadir dengan beragam atribut. Seragam yang berbeda, jabatan yang berbeda, suku yang berbeda, agama yang berbeda, warna kulit yang berbeda, untuk satu hal yang sama: buang sampah.

Komunitas World Clean Up Day Kepri, setahu saya tidak mencetak brosur ribuan lembar, pasang banner di setiap sudut dan pemberitaan bertubi-tubi. Faktanya, pada hari H sedikitnya 800 warga Tanjungpinang datang pagi ke Gedung daerah, untuk selanjutnya dibagi ke tiga lokasi sesuai rencana.

[irp posts=”9697″ name=”Warga Kepri Ikut Bersihkan Sampah Bersama 350 Juta Penduduk Bumi, 15 September 2018″]

Lihatlah, Gubernur Kepri Dr H Nurdin Basirun SSos MSi, Penjabat Wako Tanjungpinang Drs Raja Ariza MM, Sekdaprov kepri Dr HTS Arif Fadillah SSos MSi, Danlantamal IV Laksamana Pertama TNI R Eko Suyatno SE MM, Kasrem Kolonel Inf. Jummy Watuseke, Dandim 0315/Bintan Letkol Inf. I Gusti Bagus Putu Wijangsa, Kapolres Tanjungpinang diwakili Kapolsek Tanjungpinang Kota, AKP Edy Supandi, General Secretary WCUD Kepri Renald Yude SPi, pejabat OPD Provinsi Kepri dan Pemko Tanjungpinang.

Lalu lihat juga ratusan peserta, ada dekan dan mahasiswa UMRAH, pegawai Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang, anggota Polres dan Polsek Jajaran Polres Tanjungpinang, anggota TNI, karyawan Hotel CK, Aston, Lagoi, Basarnas, Tagana, Karang Taruna, relawan.

Ini kegiatan buang sampah. Namun tak lupa diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Ada kebanggaan. Ada keharuan. Ada semangat.

Selain turut berkotor ria, sejumlah anggota polisi juga tetap menjalankan tugas pengamanan dan pengawalan. F-istimewa

“Saya juga berpesan kepada masyarakat yang tinggal di Pulau – pulau agar tidak membuang sampah ke laut. Kebersihan itu sangat membantu biota kehidupan laut dan sangat mendukung kepariwisataan,” pesan lugas Gubernur Kepri, Nudrin Basirun.

Lalu peserta dibagi per kelompok untuk didrop ke tiga lokasi bersih sampah. “Mari kita terapkan hidup bersih bebas dari sampah dimulai dari diri kita sendiri sehingga dapat kita aplikasikan untuk mengedukasi di wilayah tempat tinggal kita,” ajak Renald Yude SPi.

Saya percaya, pasti bukan lantaran doorprize-nya yang membuat begitu banyak orang berkumpul untuk memunguti sampah. Pasti bukan karena ingin mencalonkan diri sebagai wakil rakyat sehingga selokan kotor pun dikeruk pakai tangan. Pasti bukan lantaran pacar ikut acara ini, lantas latah ikut-ikutan.

Semoga, apa yang dilakukan ratusan warga Tanjungpinang ini akan berlanjut, bukan karena ada WCUD. Kapan saja, di mana saja, ada gerakan untuk membuang sampah pada tempatnya. (mat)

Loading...