Gubernur Kepri Kaget di Singapura, Lalu Muncul Ide Ini

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Ada keinginan yang kuat dalam hati Gubernur Kepri, Nurdin Bsirun, usai menghadiri Silaturahmi Zuriat dan Budaya di Taman Khazanah Melayu, Istana Kampung Gelam, Singapura, Jumat (7/9/2018).

Selama kegiatan berlangsung, ia melihat bagaimana kejayaan Melayu saat itu sangat luas. Kekuatan di lautnya sangat terasa. Demikian juga dengan pertahanan, eokonomi, perdagangan dan budaya. Bahkan Nurdin sempat kaget karena banyak kisah dan bukti kejayaan Demak, Siak dan daerah lain di sana.

Berdasarkan pengalaman di acara tersebut, Nurdin menyadari sejarah kelautan yang panjang di Kepri harus dirasakan terus nuansanya hingga saat ini. Kejayaan para pahlawan Kepri, terutama yang memanfaatkan luasnya lautan diharap semakin membangkitkan nasionalisme generasi muda.

[irp posts=”9819″ name=”Kepri Kini Miliki UPT BKN, Tak Perlu Lagi ke Pekanbaru atau Jakarta”]

[irp posts=”9697″ name=”Warga Kepri Ikut Bersihkan Sampah Bersama 350 Juta Penduduk Bumi, 15 September 2018″]

“Pemprov ingin mendirikan Museum Bahari. Banyak manfaatnya, salah satunya mendukung dunia pariwisata kita,” tuturnya.

Keoptimisan Gubernur Kepri ini bukan tanpa alasan. Di Singapura ia sudah menyaksikan sendiri begitu banyak artefak, foto, miniatur dan benda bersejarah lainnya terkait dengan kebaharian. Termasuk bermacam bentuk kapal dan pemanfaatannya sejak zaman kerajaan dulu.

Setelah museum berdiri, Gubernur berharap sumbangsih masyarakat dalam hal pengumpulan barang peninggalan bersejarah. Seperti di museum di Singapura mulai dari peninggalan Kerajaan Demak pun ternyata ada.

Dalam silaturahmi zuriat itu, Nurdin hadir bersama Hj Noor Lizah Nurdin Basirun. Hadir juga Sekdaprov H TS Arif Fadillah, Ketua Lembaga Adat Melayu Kepri H Abdul Razak dan sejumlah anggota LAM. Ketua MUI H Azhar Hasyim juga ikut mendampingi bersama sejumlah Kepala OPD. Pertemuan itu juga dihadiri President of Bugis Malay Singapore R Muhammad Khalid.

Selain membahas soal kebaharian, juga dibahar tentang zuriat raja-raja Melayu dahulu yang kini tersebar di berbagai negara. Ada usulan di Pulau Penyengat dibuat semacam Zuriat Center untuk mengetahui dari garis mana saja berbagai generasi yang kini tersebar itu. Apakah dari Daeng Celak, Daeng Marewa dan sebagainya.

“Ada keinginan menyatukan silsilah zuriat. Dengan membuat semacam zuriat centre di Penyengat dan dipadukan keinginan Gubernur mewujudkan museum bahari, untuk memperkuat Kepri sebagai Poros Maritim,” kata Hj Noor Lizah di sela-sela pertemuan itu. (mat)

Loading...