Perjalanan Singkat Riau – Sumbar, Keindahannya Tak Bisa Ditawar

Loading...

Tubuh yang diajak bekerja terus menerus tentu membutuhkan hiburan. Salah satu bentuknya, liburan. Karena tinggal di Pekanbaru, suarasiber mencoba melangkah ke daerah sebelah yang tak kalah indah, Sumatera Barat.

Hari itu, Minggu (5/8/2018) suarasiber dan beberapa teman berangkat dari Pekanbaru pukul 09.00. tentu saja perut harus diisi agar nyaman di perjalanan. Melewati Air Tiris, Bangkinang, hingga perbatasan Sumbar Riau.

Bandrek House, menjadi persinggahan para traveller untuk mengisi perut, sekadar istirahat atau salat. F-kay

Di sini ada tempat makan yang recommended, namanya Bandrek House. Hmm, segarnya sinar matahari berpadu dengan udara dingin khas dataran tinggi.

Suasana Bandrek House cukup menenangkan. Ada pemandangan Sumatera Barat dan udara yang sejuk. Menurut seorang karyawannya, Riza, makanan favorit di sini sate rusa, minumannya bandrek. Bandrek House merupakan persinggahan yang cukup dikenal di kalangan traveller atau backpacker.

Mereka bisa istirahat, salat, sebelum melanjutkan perjalanan. Oh, ya, harga makanannya berkisar Rp30 ribu per porsi. Saat bandrek pesanan datang, kami benar-benar menikmati segarnya. Hangatnya menjalar, menggugah semangat untuk melanjutkan perjalanan.

Saatnya melintasi Kelok 9. Tak ingin melewati spot foto, kami singgah sebentar untuk mengabadikan perjalanan kami. Selanjutnya memasuki Lubuk Bangku, Payakumbuh, dan tiba juga di Bukittinggi saat Maghrib.

Terima kasih ya Allah, Engkau berikan kami negeri yang elok. F-kay

Perjalanan memang agak lama karena memang kami tidak mengejar waktu saat itu. Memasuki waktu makan malam, kami singgah untuk makan di RM Family Benteng, makanan favorit di sana yaitu Ayam Pop. Beda dengan yang ada di Kepri, di sini Ayam Popnya tidak bertepung dan rasanya?

“Setiap ke sini selalu pesen ini, soalnya memang enak,” begitu jaminan rasa teman yang menemani perjalanan ini.

Ke Bukittinggi agaknya tak lengkap tanpa mengunjungi tempat ini: Jam Gadang. Kami jalan kaki untuk wisata di sekitarnya. Hmm, banyak suvenir dan kuliner. Bahkan distro menjamur, salah satunya yang terkenal, Kapuyuak.

Sebelum pukul 22.00 kami lanjut perjalanan ke Padang Panjang. Ada pasar yang menawarkan banyak makanan yang pas untuk perut lapar udara dingin. Sebut saja roti tenong, pisang coklat, hingga nasi padang. Martabak telur menjadi makanan favorit kami waktu itu.

Sebelum tengah malam, kami kembali ke Bukittinggi untuk mencari penginapan. Yuriko Hotel menjadi pilihan dengan harga kamar Rp200 ribu – Rp300 ribu, tidak terlalu mahal untuk traveller.

Keesokan harinya, nasi kapau di pasar lereng Jam Gadang menjadi tujuan pertama kami. Nasi Kapau asli Sumbar memang beda dari yang lainnya. Harga yang ditawarkan rata-rata Rp25 ribu. Selesai makan Nasi Kapau, kami singgah sebentar untuk menikmati es krim, masih di kawasan Jam Gadang.

Sawah menghijau, segera menyingkirkan kepenatan di kepala akibat rutinitas kerja. F-kay

Seusai salat zuhur perjalanan kami lanjutkan ke Lembah Harau. Ini adalah destinasi terakhir sebelum kami harus kembali ke Pekanbaru. Tiket masuknya murah, Rp5 ribu per orang. Lembah Harau memberikan pemandangan Sumatera Barat yang menyejukkan mata. Dengan hamparan sawah, lembah, pun banyak spot wisata lainnya. Diantaranya rumah Barbie, rumah Eropa dan banyak lagi.

Kurang lengkap rasanya bepergian tanpa membawa buah tangan. Ada banyak pilihan, namun kami membawa pisang salai atau sanjai untuk teman-teman.

Melewati lintas Sumbar – Riau, sudah pukul 20.00. kembali kami mengisi perut dengan soto di Kelok Indah. Kami tiba di Pekanbaru sekitar pukul 23.00. Liburan yang singkat, namun bahagia.

Pada perjalanan kali ini, ada rasa syukur dan kagum dengan karya Sang Pencipta.

Tips dari suarasiber, ke manapun tujuan weekend kamu, akan selalu lebih indah jika bepergian dengan sahabat dan orang-orang tersayang. Karena bersama orang-orang tersayang, liburan singkat atau lama akan berkesan di hati. Happy weekend pembaca suarasiber. (kay)

Loading...